https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

November 22, 2013 – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Siapkan Dana Minimal Rp 7 Triliun untuk Nyapres

Siapkan Dana Minimal Rp 7 Triliun untuk Nyapres

Jakarta – Indonesia akan menggelar pemilihan presiden dan legislatif pada April dan Juli 2014. Menjelang akhir masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah dua kali lima tahun masa jabatan, pintu menuju Istana terbuka lebar.

Namun harga yang harus dibayar untuk memasukinya tidaklah murah. Seorang pengamat ekonomi memprediksi seorang kandidat presiden harus menyiapkan US$ 600 juta (sekitar Rp 7 triliun), seperti dikutip situs Forbes, 20 November 2013.

Meski menjadi masalah bagi kebanyakan orang Indonesia, biaya sebesar itu terjangkau oleh beberapa orang kaya, yang juga memiliki ambisi untuk terjun ke dunia politik.

Pada Agustus silam, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) resmi mengumumkan Jenderal Purnawirawan Wiranto serta bos salah satu media, Hary Tanoesoedibjo sebagai calon presiden dan wakil presiden. “Saya tidak berusaha untuk menjadi presiden atau wakil presiden, tapi saya diminta untuk menjadi kandidat wakil presiden,” ujar Hary setelah deklarasi.

Sebelum bergabung dengan Hanura, ia dijagokan menjadi kandidat presiden dari Partai Nasional Demokrat, sebuah partai baru yang dirintisnya. Pendiri Partai Gerindra, Prabowo Subianto, kakak Hashim Djojohadikusumo, menyatakan akan maju sebagai calon presiden. Begitu pula dengan Aburizal Bakrie, hartawan yang kekayaannya jatuh tahun lalu karena membengkaknya utang.

Orang yang disebut-sebut bakal mendampingi Aburizal dalam pemilihan presiden mendatang adalah pendiri Mayapada Group, Tahir. Latar belakang Tahir sebagai orang Jawa dinilai bisa menjadi tiket memenangkan hati mayoritas penduduk Jawa.

Selain itu, Chairul Tanjung juga disebut sebagai orang kaya yang berpotensi turut bertarung dalam Pemilu 2014. Namun, dia mengatakan ingin berfokus pada bisnisnya dan bahkan menolak datang ke konvensi Partai Demokrat meski ia memiliki hubungan yang dekat dengan Presiden Yudhoyono. Terpilihnya Chairul sebagai calon presiden mungkin sekadar harapan, tapi ia memiliki banyak daya tarik. Selain sukes dalam bisnis, ia aktif dalam dunia ekonomi sebagai Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN). Ia bahkan kerap mendampingi Presiden Yudhoyono dalam kunjungan ke luar negeri, seperti saat pertemuan para pemimpin G20 di St. Petersburg.tmp