darulhikamalfikri.com, Surabaya – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik dengan mendekatkan mahasiswa dari kampus ke kampung sebagaimana yang digagas Dinas Kehutanan Provinsi Jatim dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
“Ini gagasan luar biasa yang patut diapresiasi, yakni mendekatkan mahasiswa yang biasanya hanya di kampus, tapi mereka terjun ke kampung dan masyarakat sekitar hutan,” kata Gubernur Khofifah Indar Parawansa sebagaimana yang diwakili Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jatim, Jumadi saat membuka ‘Sambungroso Gotong-royong Merawat Hutan’ sekaligus peresmian KKN Tematik Mahasiwa Universitas Negeri Surabaya di Desa-desa Penyangga Tahura Raden Soerjo bertempat di Obyek Wisata Alam (OWA) Pemandian Air Panas Cangar-Batu.
Menurut dia, pengarusutamaan partisipatori melalui gotong-royong terus didorong pada semua aspek pembangunan, termasuk dalam pembangunan kehutanan khususnya pada ruang konservasi agar resources ini memberikan manfaat berkelanjutan untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Oleh karena itu, lanjutnya, bersama Unesa, digerakkan semangat itu dalam bentuk KKN Tematik Mahasiswa Uesa. KKN Tematik ini bertujuan untuk meningkatkan peran perguruan tinggi dalam upaya menjaga, melindungi dan melestarikan hutan serta meningkatkan kecintaan generasi muda kepada hutan melalui kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat desa sekitar hutan dengan semangat gotong-royong.
KKN Tematik Unesa tahun 2021 ini berlokasi di daerah penyangga Tahura Raden Soerjo melibatkan sebanyak 129 mahasiswa yang tersebar di tujuh desa di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Yaitu Desa Wiyu, Desa Kemiri, Desa Sajen, Desa Padusan, Desa Claket, Desa Cembor dan Desa Pacet.
Sementara itu, Kegiatan Sambungroso Gotong Royong Merawat Hutan ini merupakan upaya dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama masyarakat dalam rangka untuk menjaga kelestarian alam khususnya kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo ini.
Pada acara ini juga dilakukan penanaman Pohon Monumen bersama Walikota Batu, Bupati Mojokerto, Ketua DPRD Jawa Timur dan Rektor Unesa Prof Nurhasan.
Untuk mengawali kegiatan Nanduri Gunung di kawasan Tahura Raden Soerjo pada tahun 2021 sebanyak 56.000 batang dengan total luas 140 hektare di 7 titik Kawasan Tahura Raden Soerjo yang berada pada wilayah administrasi Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Sedangkan penanaman keseluruhan di Jawa Timur pada Tahun 2021 yang bersumber dari dana APBD pos PAD seluas 400 hektare dengan jumlah bibit sebanyak 183.800 batang, dan dari Pos Dana Alokasi Khusus (DAK) sebanyak 500.200 batang mencakup 921 hektare, sedangkan dari APBN 2021 sebanyak 5.511.438 batang mencakup 6.062,07 hektare.
Sedangkan dari Pemerintah Kabupaten Malang pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) menanam 65.000 batang mencakup 50 hektare, serta masyarakat sekitar Tahura memberikan bantuan bibit 6.125 batang mencakup luasan 10,21 hektare.
Pada kesempatan ini, juga dilakukan peresmian Mushala dan peninjauan proses pembangunan Kolam Rendam Air Panas Cangar yang merupakan bagian keseluruhan penataan kawasan Obyek Wisata Alam Air Panas Cangar di Kota Batu ini yang akan selesai pada 2022, yang diharapkan menjadi pilihan wisatawan baik dalam dan luar negeri untuk berkunjung di OWA Cangar dan 9 OWA lainnya di Kawasan Tahura.
Saat ini, OWA di Tahura R Soerjo sedang masuk proses penawaran kerjasama dalam pengembangan oleh Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur. Di samping itu, dalam pengelolaan OWA juga didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.
Sebagai bentuk dorongan para milenial dari kalangan kampus, gubernur berkenan memberikan bantuan secara simbolis Bibit Tanaman kepada perwakilan Mahasiswa Unesa selaku Peserta KKN Tematik, serta penyerahan Simbolis Bantuan Sosial berupa pakaian seragam taktikal, sepatu safety anggota Masyarakat Peduli API (MPA) dan Paket Sembako untuk Relawan Tahura; dan Penyerahan Bantuan Pakaian Lapangan untuk tenaga Polisi Kehutanan dan Petugas Pengamanan Hutan (Pamhut).
Selain itu, juga dilakukan Launching Inovasi GAS MAS EKO (Galang Swadaya Masyarakat Untuk Pemulihan Ekosistem Tahura Raden Soerjo) sebagai upaya untuk membangun komitmen masyarakat sekitar Tahura Raden Soerjo pemanfaat air dalam pengelolaan dan pemulihan hutan. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan Penanda tanganan Perjanjian Kerjasama antara Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur dengan Universitas Negeri Surabaya perihal kegiatan Pembangunan Kehutanan di Jawa Timur.
Kunjungan kegiatan pada hari ini dalam rangka yang masuk pada Kawasan Tahura Raden Soerjo yang berada dalam gugusan komplek pegunungan Arjuno-Welirang-Anjasmoro dengan luas 27.868,30 hektare, yang juga merupakan Daerah Tangkapan Air yang paling utama dari DAS Brantas yang menjadi sumber air bersih bagi masyarakat di 16 kabupaten/kota. [brj]