https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

January 28, 2022 – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Waspada Demam berdarah di tengah kasus covid-19

Waspada Demam berdarah di tengah kasus covid-19

darulhikamalfikri.com, Surabaya – Penyakit demam berdarah merebak di sejumlah daerah. Ribuan orang yang sebagian besar anak-anak terjangkiti. Mereka yang terlambat ditangani secara medis di fasilitas kesehatan harus merenggang nyawa karena tidak tertolong.

Di tengah ancaman kenaikan kasus COVID-19 terutama varian baru Omicron dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat juga diingatkan untuk waspada terhadap lonjakan kasus DBD. Ini bukan penyakit remeh karena bisa menimbulkan kematian juga seperti halnya COVID-19. Setiap tahun tidak sedikit warga yang menjadi korban “keganasan” penyakit DBD.

Dinas Kesehatan Jatim mencatat selama periode 1 hingga 27 Januari 2022, jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) sebanyak 1.220 orang. Dari jumlah itu, ada 21 orang yang dilaporkan meninggal dunia. Korban DBD didominasi anak usia 5-14 tahun.

Kalau dibandingkan periode sama tahun 2021, angka penderita (668 orang) pada awal tahun ini naik dua kali lipat dan jumlah kematian (5 orang) empat kali lipat lebih banyak.

Masih berdasarkan data Dinkes Jatim, Kabupaten Bojonegoro tercatat paling banyak jumlah penderitanya sebanyak 112 orang, diikuti Nganjuk (82 orang), Kabupaten Malang (73 orang), Ponorogo (64 orang), dan Tuban (61 orang). Sedangkan angka kematian DBD tertinggi ada di Kabupaten Pamekasan sebanyak 3 orang, Bojonegoro dan Nganjuk masing-masing 2 orang.

Demam berdarah sebenarnya bukan penyakit baru. Penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes aegypti ini biasa muncul saat pancaroba atau pergantian musim kemarau ke hujan dan ketika musim hujan berlangsung setiap akhir tahun hingga awal tahun.

Genangan air menjadi media bagi sang nyamuk untuk beranak-pinak. Nyamuk penyebab DBD biasanya menginfeksi seseorang pada pagi sampai sore hari menjelang petang.

Sebagian besar masyarakat sebenarnya cukup paham dengan kondisi ini. Hanya mereka sering lupa, lengah, bahkan terkesan meremehkan. Baru panik ketika ada orang di sekitarnya yang terkena penyakit DBD. Kalau sudah begitu, baru ramai-ramai bikin gerakan membersihkan selokan, genangan air di lingkungan rumah, hingga penyemprotan sarang nyamuk (fogging).

Seharusnya tidak perlu menunggu ada kasus dulu baru bergerak. Langkah antisipasi dan pencegahan DBD cukup mudah, yakni membiasakan hidup bersih, baik membersihkan area dalam rumah maupun lingkungan sekitar rumah, terutama meniadakan genangan air.

Nyamuk Aedes aegypti ini tidak pandang bulu menggigit mangsanya, apakah itu anak-anak atau orang dewasa, orang miskin atau kaya. Semua orang punya potensi terkena DBD kalau tidak waspada dan hati-hati. Mumpung belum terlambat, mulailah gerakan hidup bersih, minimal dari lingkungan rumah sendiri. Bukankan bersih itu pangkal sehat? (atr)

Bupati Abdul Latif : Bangkalan Cetak Kades agar SDM berkualitas dan berdaya saing

Bupati Abdul Latif : Bangkalan Cetak Kades agar SDM berkualitas dan berdaya saing

Terasberita9.com, Bangkalan – Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron membuka acara Pembinaan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa, Jumat (28/1/2022). Acara yang dipusatkan di Hotel Mercure Raya Darmo Surabaya ini diikuti sebagian besar para Kepala Desa yang baru beberapa bulan lalu dilantik setelah Pilkades serentak di Kabupaten Bangkalan. 

Bupati Bangkalan Abdul Latif dalam sambutannya mengatakan, kegiatan diklat peningkatan kapasitas kepala desa merupakan momen penting bagi para Kepala Desa untuk meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing dan lebih memahami kapasitasnya dalam melaksanakan tugasnya. 

“Kepala Desa harus memberikan pelayanan kepada masyarakat, pembangunan, dan memahami peranannya dalam upaya menjaga kondusifitas Kamtibmas agar tercipta pemerintahan desa yang efektif, efisien, inovatif dan berkesinambungan,” katanya.  

Ra Latif menyambut baik dan menilai positif pelaksanaan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas Kepala Desa ini, sebagai upaya untuk meningkatkan kemajuan pembangunan di Kabupaten Bangkalan. 

Ra Latif mengintruksikan kepada setiap pemerintah desa agar memprioritaskan penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD). Pengalokasian itu, kata Bupati, diperuntukkan untuk tunjangan bagi Kepala Desa, Jaminan Sosial Ketenegakerjaan untuk Kades dan Perangkat, dan jaminan kesehatan bagi kades dan perangkat. 

“Saya harap apa yang menjadi intruksi ini dapat dijalankan dalam postur anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) tahun anggaran 2022 pada masing-masing desa di wilayah Kabupaten Bangkalan,” ungkapnya. 

“Para kades agar mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan serta memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan,” pungkasnya. pemk