Bintang Pos, Surabaya: Islamabad – Sekira 240 ribu bocah Pakistan gagal menerima imunisasi untuk penyakit polio. Hal itu disebabkan karena alasan keamanan yang rawan di wilayah perbatasan Afghanistan dan Pakistan.
Pimpinan sementara dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Pakistan, Nima Saeed Abid, mengatakan bahwa sejumlah tim medis tidak sanggup mengimunisasi bocah di wilayah Waziristan. Wilayah tersebut dikuasai oleh militan Taliban sejak 2012 dan militan-militan itu sangat menentang program imunisasi.
Sikap Taliban jelas membuat khawatir Pemerintah Pakistan karena Pakistan, Afghanistan dan Nigeria tercatata sebagai negara yang rentan akan virus polio. Pada 2011, muncul 198 kasus polio di negara tersebut, dan pada 2012, jumlahnya menurun hingga menjadi 58.
Abid menjelaskan, saat ini program imunisasi polio yang diprakarsai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah dipusatkan ke sejumlah wilayah. Wilayah itu antara lain adalah Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, sebagian wilayah di Kota Karachi, dan beberapa distrik di Provinsi Balukistan.
Namun Abid menambahkan pula, sudah ada 15 orang tim medis PBB yang tewas dalam kampanye anti-polio sejak Juli 2012. Taliban dan kelompok militan lainnya menuduh tim medis itu bekerja sebagai mata-mata Amerika Serikat (AS). Demikian, seperti diberitakan Associated Press, Sabtu (30/3/2013)
Taliban pun mengklaim, imunisasi polio yang diberikan PBB ke bocah-bocah Pakistan akan membuat para bocah itu mandul. Oleh karena itulah, mereka mengadakan perburuan terhadap relawan-relawan medis yang bertugas di dekat sarang Taliban.(okz-pgh)