Bintang Pos, Surabaya – Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Setyo Hartono, menegaskan akan lebih memperketat pengawasan terhadap pejabat-pejabat daerah yang nakal. Terlebih, kepada para pemangku kebijakan yang memiliki kewenangan atas jabatan yang diembannya.
Selain itu, politisi Partai Gerindra ini juga menegaskan kepada para ketua partai agar tegas terhadap kadernya. Terebih, kepada mereka yang duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro.
“Ini akan saya mulai dari Partai Gerindra. Saya punya satu kursi di DPRD, tapi susah sekali dikendalikan,” kata Setyo Hartono.
Ia memilih mencabut kewenangan kadernya yang duduk sebagai wakil rakyat pada beberapa posisi. Di antaranya kewenangannya sebagai anggota Badan Musyawarah (Banmus) dan alat kelengkapan lain di DPRD. Praktis, salah satu kader Partai Gerindra yakni perempuan cantik asal Balen tidak bisa mengikuti kegiatan dewan.
“Karena kalau di-PAW (Pergantian Antar Waktu) justru tidak bekerja,” jelas wabup.
Selain itu, pada pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), legislatif diminta tidak melakukan kecurangan, seperti nyogok ataupun adanya anggaran titipan.
“Bahkan anggaran Rp40 miliar akan saya tagih Jasmas 2010 2011. Akan saya minta validasi. Termasuk kader saya. Saya minta partai lain juga seperti itu,” tegasnya.
Ia menjelaskan, keputusan tersebut diambil karena selama ini banyak laporan dari masyarakat terkait banyaknya penyaluran Jasmas yang tidak sesuai, ada pemotongan, dan kecurangan lain.
“Selama ini banyak program kita yang tidak tercapai. Sebab, ada halangan dan rintangan yang harus ditembus,” ucapnya.
Dirinya juga meminta agar pengawasan dilakukan kepada para kader yang memilukan dan memalukan. (kbj-pgh)