https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Umat Hindu rayakan hari suci Kuningan – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Umat Hindu rayakan hari suci Kuningan

Umat Hindu rayakan hari suci Kuningan

Denpasar – Umat Hindu Dharma di Bali, Sabtu , merayakan hari suci Kuningan, rangkaian hari raya Galungan yang bermakna memperingati Kemenangan Dharma (kebaikan) melawaan Adharma (keburukan).Pada hari raya yang jatuh sepuluh hari setelah hari Galungan, umat Hindu menghaturkan sesaji (sesajen) di Pura, tempat suci umat Hindu maupun di merajan, tempat suci milik keluarga masing-masing.

Umat Hindu di kota Denpasar dan sekitarnya setelah melakukan persembahyangan di tempat suci keluarga melakukan kegiatan yang sama di Pura Jagatnatha jantung Kota Denpasar.

Seusai melakukan persembahyangan di pura Jagatnatha mereka melakukan hal yang sama ke Pura Sakenan, Kelurahan Serangan, 12 km arah selatan kota Denpasar.

Mengenakan busana adat Bali, umat berduyun-duyun ke Pura Sakenan, tempat suci yang sebelumnya terpisah dengan daratan Pulau Dewata, sehingga umat Hindu yang bersembahyang ke sana sebelum tahun 2000, harus menggunakan jasa perahu motor atau jukung.

Namun sekarang lokasi tersebut menyatu dengan daratan Pulau Bali, berkat adanya pengerukan dan perluasan yang dilakukan dengan sebuah perusahaan swasta nasional, sehingga daerah itu kini menyatu dengan daratan Bali.

Dengan demikian masyarakat secara mudah dapat menjangkau lokasi Pura dengan kendaraan bermotor. Hari Raya Kuningan yang jatuh bertepatan dengan upacara besar (piodalan) di Pura Sakenan.

Pura Sakenan, salah satu Pura “Sad Kahyangan” (pura besar) memiliki keunikan dan keistimewaan dibanding tempat suci lainnya di Pulau Dewata, yakni terdapat “Persada” berupa bangunan yang bertingkat-tingkat seperti limas.

Menurut sejarah pura Sakenan dibangun oleh Asthapaka, seorang pendeta Budha. Hal itu dilakukan karena sang pendeta kagum akan keindahan laut terpadu dengan keindahan daratan.

Sang pendeta merasakan bahwa, di tempat itu ada suatu kekuatan suci, sangat baik untuk memuja Tuhan demi keselamatan dan kesejahteraan umat manusia.

Ketua Program Studi Pascasarjana (S-3) Institut Hindu Dharma Indonesia Negeri (IHDN) Denpasar Dr I Ketut Sumadi mengharapkan umat Hindu pada hari raya Kuningan agar mampu memaknai mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa untuk mendapatkan sinar suci.

Selain itu memohon kemakmuran (amertha), mengasah kemampuan intelektual dan memperhalus budi pekerti. Umat Hindu pada hari raya Kuningan juga menghormati para leluhur dengan harapan kehidupan sekarang menjadi lebih baik.

“Leluhur telah berjasa dalam memenangkan kebaikan dan menegakkan kebenaran termasuk menjaga keserasian dan keharmonisan antara sesama manusia, lingkungan dan Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Ketut Sumadi.ant

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *