Bintang Pos, Surabaya – Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep mendesak Dinas Pendidikan setempat melanjutkan proses pemerataan penempatan guru berbasis tempat tinggal.
“Kami tidak menginginkan setelah ada pergantian Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, program pemerataan guru berbasis tempat tinggal itu berhenti. Harusnya diteruskan saja. Kepala Dinas Pendidikan yang baru silahkan melanjutkan program tersebut,” kata anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS), Moh. Firdaus, Selasa (26/03/13).
Ia memaparkan, sampai saat ini masih banyak guru yang tugas mengajarnya berjauhan dengan tempat tinggalnya, sehingga tidak efektif terhadap berlangsungnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). “Dengan pemerataan penempatan guru berbasis tempat tinggal, KBM bisa lebih optimal, karena tenaga pengajarnya bertempat tinggal tidak jauh dari sekolah,” ujarnya.
Firdaus meminta agar Dinas Pendidikan menginventarisir dan mengkaji jumlah guru dan penempatannya, karena pihaknya melihat masih banyak guru yang bukan warga setempat, melainkan dari luar Kecamatan. Menurutnya, apabila guru di sebuah sekolah diisi orang yang tempat tinggalnya dekat dengan sekolah, bukan hanya KBM nya yang lebih efektif, tetapi rekruitmen siswa baru terutama Sekolah Dasar, akan lebih optimal.
“Selama ini banyak SD yang mengeluhkan krisis murid. Itu kan sebenarnya akibat kurangnya komunikasi antara guru dengan masyarakat. Kalau gurunya warga setempat, pasti komunikasinya akan lebih mudah,” paparnya.
Ia menambahkan, penempatan guru berbasis tempat tinggal tersebut juga sangat penting diterapkan di sekolah-sekolah kepulauan. Tetapi apabila di sekolah kepulauan tidak ada warga setempat, maka bisa didatangkan dari daratan, dengan catatan mendapat tunjangan khusus, tempat tinggal yang layak, dan masa tugasnya harus jelas. “Beberapa item itu harus jelas. Tidak sekedar menempatkan orang daratan mengajar di Kepulauan. Tapi ada jaminannya juga, berupa tunjangan khusus, tempat tinggal, dan berapa lama akan ditugaskan di kepulauan,” terangnya.(brj-kba)