Jakarta – Pengamat politik Andrinof Chaniago berpendapat salah satu peserta konvensi Partai Demokrat, Endriartono Sutarto, seharusnya tidak mengeluarkan pendapat yang memojokkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo demi nama baik partainya.“Endriartono tidak usah pojokkan Jokowi, karena tidak berguna buat dirinya atau partainya,” kata Andrinof dalam diskusi bertema “Mencari Pemimpin di Tengah Kemarau Calon Pemimpin” di Jakarta, Kamis.
Menurut Andrinof Chaniago, sebagai peserta konvensi Partai Demokrat, ketimbang memberi komentar yang memojokkan lawan, maka ada baiknya Endriartono melakukan hal lain yang bisa mendorong citra partainya.
“Lebih baik dia (Endriartono) bantu posisi Demokrat yang terpuruk karena isu korupsi dan sebagainya,” katanya.
Lebih lanjut, Andrinof juga mengatakan partai berlambang Mercy itu juga perlu lebih banyak menonjolkan atau mengekspos citranya.
Meski sama-sama melejit dalam pemberitaan, Partai Demokrat belakangan banyak diekspos karena kasus korupsinya.
“Mereka akan terpuruk kalau tidak menyajikan investasi (dalam hal ini prestasi),” katanya.
Sebelumnya, Endriartono Sutarto, mengatakan, fenomena munculnya “tokoh bintang” atau “rising star” Gubernur Jakarta Joko Widodo menarik perhatian masyarakat saat ini, namun banyak tokoh hebat sekelas dengannya dan terbukti memiliki kinerja cukup baik.
“Tak hanya Jokowi, namun rakyat harus melihat gagasan-gagasan tokoh yang hebat.Lihat juga (rekam jejaknya,red) track recordnya. Dan paham betul memiliki kemampuan dan gagasan menuju Jakarta yang lebih baik,” kata Endriartono di Jakarta, Rabu.
Melihat kondisi demikian, Endriartono memberikan kritik kepada media agar menyorot tokoh lain yang memiliki kapasitas layaknya Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo.atn