https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Usia 15 Tahun Sudah Tercatat sebagai Mahasiswa ITS – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Usia 15 Tahun Sudah Tercatat sebagai Mahasiswa ITS

Usia 15 Tahun Sudah Tercatat sebagai Mahasiswa ITS

Surabaya – Pada umumnya, jika dilihat secara rata rata usia mahasiswa baru angkatan tahun 2015 ini sekitar 17 atau 18 tahun. Namun di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, ada satu orang mahasiswa baru yang tercatat masih sangat belia usianya, yakni masih berusia 15 tahun. Dia adalah Muhammad Aulia Bukhaira, yang tercatat sebagai mahasiswa baru program Strata 1 (S1) jurusan Teknik Mesin ITS.

Saat ditemui, mahasiswa yang akrab disapa Aulia ini langsung menyodorkan tangan kanannya lebih dahulu untuk bersalaman. Ia lantas tersenyum sambil memperkenalkan diri dengan menyebut namanya. “Aulia,” ucapnya dengan ramah.

Meski baru saja menyelesaikan ujian Test of English as Foreign Language (TOEFL) ITS, ia tidak menunjukkan sedikit pun raut wajah lelah atau stres. Ia terlihat sangat menikmati jam istirahatnya. Masih mengenakan setelan hitam putihnya, ia pun bercerita tentang pengalaman akademiknya.

Baginya, lahir pada 13 Januari 2000 di Padang, Sumatera Barat, merupakan sebuah karunia. Apalagi, ia dibesarkan oleh orang tua yang sangat memperhatikan pendidikannya. Ia mengaku memasuki Sekolah Dasar (SD) pada umur 5,5 tahun.

Saat itu belum ada SD yang memiliki kelas akselerasi di daerahnya. Seperti diketahui, kelas akselerasi adalah kelas khusus yang diperuntukkan bagi para siswa berkemampuan istimewa dengan sistem percepatan masa belajar. Ia pun tetap menyelesaikan pendidikannya selama enam tahun di sana.

Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Padang. Saat itulah ia penasaran dengan yang namanya kelas akselerasi. Karenanya, ia memutuskan mendaftar dan sangat gembira ketika dinyatakan diterima. Jadwal belajar pun diperbanyak, namun kondisi itu tidak menyulitkan baginya. “Saat itu, pelajarannya masih mudah diikuti,” terangnya.

Setelah dua tahun akhirnya lulus dari SMPN 1 Padang, ia kemudian tertarik mencari sekolah lanjutan yang memiliki kelas akselerasi untuk dijadikan media belajarnya. Pilihannya jatuh pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Padang. Di sana ia kembali memasuki kelas akselerasi.

Kesehariannya tidak jauh berbeda dengan masa SMP. Jadwal belajar tetap ditambah dan bahkan ia masih menyempatkan diri mengikuti les tambahan di malam hari. Ketika memasuki tahun akhir, ia semakin giat belajar untuk mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi.

Akhirnya ia berhasil menyelesaikan masa studi SMA hanya dalam waktu dua tahun, tepatnya pada tahun 2015. Ia sangat bersyukur, apalagi di tahun yang sama ia dinyatakan diterima di ITS Jurusan Teknik Mesin. “Saya sangat senang bisa diterima di ITS yang merupakan salah satu kampus terbaik di Indonesia,” akunya bangga.

Tetap Bersikap Dewasa

Meski dua kali mengikuti kelas akselerasi, ia tidak menjauhkan diri dari teman-teman barunya di kampus perjuangan. Ia tetap bergaul dengan teman-temannya pada umumnya. Pautan usia dua tahun lebih muda hanya terbatas pada umurnya saja. Sikap dewasa dan cara bergaulnyalah yang membuat ia mudah diterima teman-temannya.

Kadang ketika ia bercerita dengan temannya, masalah umur kerap kali menjadi guyonan mereka, namun hal itu tidak mengecilkan hatinya. Berpikir positif dan bersifat dewasa selalu ia andalkan ketika teman-temannya menyatakan ia masih di bawah umur. “Saya bersikap dewasa saja menghadapi hal seperti itu. Tidak usah disimpan dalam hati,” pungkasnya seraya tersenyum. (sd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *