https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Jualan Pisang Ijo, Perempuan Ini Raup Ratusan Juta – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Jualan Pisang Ijo, Perempuan Ini Raup Ratusan Juta

Jualan Pisang Ijo, Perempuan Ini Raup Ratusan Juta

Bintang Pos, Surabaya – Ungkapan kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda sepertinya cocok dengan Riezka Rahmatiana. Perempuan berdarah India kelahiran Mataram, Lombok, 21 Maret 1986 ini sempat mencicipi pahitnya kegagalan sebelum akhirnya menuai kesuksesan.
Dengan modal awal sekira Rp150 ribu dia mampu mengeruk omzet hingga ratusan juta, bisnis kuliner pisang ijo asal Makassar menjadi jalan kesuksesan yang diraihnya. Berawal dari kecintaannya kepada kuliner, Riezka yang saat itu tengah mencoba pisang ijo di salah satu rumah makan yang ada di kota Makasar, merasa bahwa campuran dalam makanan tersebut aneh namun rasanya enak. Dirinya menanyakan apakah resep dari makanan khas kota Makasar tersebut.

“Saya tanya resepnya apa, tapi mereka tidak kasih tahu karena itu resep rahasia rumah makan. Namun saya tidak menyerah. Dengan bermodal sisa uang hasil bisnis saya sebelumnya, saya akhirnya mencoba sendiri membuat makanan khas Makasar tersebut,” katanya beberapa waktu lalu.

Namun, dalam menjalankan bisnisnya, Riezka pun mengalami berbagai kesulitan. Diantaranya mengenalkan makanan pisang ijo yang saat itu belum populer di Bandung. Selain itu, dirinya juga harus menghadapi orang tua dan teman-temannya yang menentang bisnisnya tersebut. Meski begitu, hal tersebut tidak lantas membuat dirinya berhenti untuk mencoba.

“Orangtua sempat menentang, karena saat itu kedua orang tua saya bekerja  dan semua kebutuhan saya bisa tercukupi oleh orangtua,” ungkap wanita lulusan Sarjana Komunikasi Universitas Padjadjaran ini.

Sebelum akhirnya menekuni bisnis kuliner, dirinya sempat mencoba bisnis menjual pulsa hingga bakso. Belajar dari kegagalan sebelumnya, dalam mencoba bisnisnya kali ini, dirinya harus membuat inovasi dan meluncurkan produk baru serta mengemasnya secara menarik. Maka munculah ide Pisang Ijo “JustMine”.

Makanan ini merupakan makanan tradisional khas Makassar terbuat dari bahan dasar pisang raja yang dibalut dengan tepung beras dan diberi warna hijau alami dari daun suji. Namun dalam panyajiannya dirinya berinovasi dengan menambah cita rasa baru dengan berbagai varian rasa, yaitu fla cokelat, vanila, stoberi, durian dan rasa orisinal pisang ijo khas Makassar.

Dalam memasarkan produknya tersebut, tak jarang dirinya membagikan sampel kepada teman-teman, rekan bisnis dan keluarganya. Awalnya mereka mengatakan kurang enak. Namun, dengan usaha dan tekad yang kuat, akhirnya makanannya tersebut dapat diterima.

“Syukur akhirnya kami bisa menghasilkan produk yang optimal dan disukai banyak orang,” jelas dia.

Sambutan yang baik dari konsumen ditambah dengan peluang pada usaha ini membuat banyaknya permintaan kerja sama dan waralaba. Ajakan ini tentu saja diterimanya, Riezka mengaku sangat ingin menularkan semangat berwirausaha kepada semua orang sejak dini.

Dengan strategi kemitraan ini, dirinya juga bisa memiliki waktu lebih banyak. Francise yang ditawarkannya adalah dengan sistem Business Oportunity (BO) dengan paket Rp5 juta, Rp15 juta hingga Rp55 juta. Dengan mengikuti sistem ini maka pay back periode kurang dari satu tahun, tanpa royalti fee, tanpa franchise, dan keuntungan untuk mitra 100 persen.

“Dengan modal Rp5 juta sudah termasuk semua peralatan dan booth, jadi siap jualan. Ini berbeda dengan franchise, BO adalah mekanisme yang ditawarkan bagi pemula yang ingin bebrbisnis dengan modal minim,”paparnya.

Berkat sistem franchise dan jaringan kemitraan yang dibangunnya, jangkauan usahanya juga terus membesar. Hingga kini, dirinya memiliki 250 outlet yang tersebar di Indonesia dan Malaysia yang baru dibuka Februari 2013. Berkat usahanya tersebut, orang tuanya yang dulu menentang usahanya, kini berbalik mendukung dan menyemangatinya. (okz-gug)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *