Madura9, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai pertumbuhan ekonomi di provinsi ini sebesar 7,05 persen pada triwulan II tahun 2021 menunjukkan perekonomian terus bangkit.
“Perkembangan ini menunjukkan bahwa perekonomian Jatim terus bangkit dan mengalami perbaikan meskipun pencapaiannya belum dapat kembali seperti sebelum pandemi COVID-19,” kata Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Jumat.
Laju pertumbuhan ekonomi Jatim terus menunjukkan pergerakan yang makin progresif pada triwulan kedua tahun ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pertumbuhan ekonomi Jatim mampu melesat hingga 7,05 persen (y-o-y).
Pencapaian ini menjadi kabar gembira sekaligus energi positif bagi provinsi ini di tengah berbagai upaya dalam menangani COVID-19 serta penerapan PPKM darurat hingga PPKM Level 4.
Gubernur Khofifah bersyukur lantaran di tengah upaya penanganan kasus COVID-19, pertumbuhan ekonomi Jatim justru terdongkrak naik.
Dengan pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II sebesar 7,05 persen y-o-y, menurut dia, Jatim mampu menjadi penyumbang ekonomi terbesar kedua di Pulau Jawa setelah DKI Jakarta dengan kontribusi 24,93 persen.
Sementara itu, kontribusinya terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 14,44 persen, Jatim juga menjadi provinsi penyumbang terbesar kedua.
Pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II juga memotret daya beli masyarakat Jatim yang cukup tangguh pada masa pandemi ini.
Hal tersebut, kata Khofifah, dilihat dari struktur PDRB Jatim pada Triwulan II yang disokong paling tinggi oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) sebesar 59,78 persen dengan catatan laju pertumbuhan 5,24 persen (y-oy).
Selanjutnya, komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) berkontribusi sebesar 25,98 persen dengan laju pertumbuhan pada Triwulan II sebesar 1,77 persen (y-o-y).
Dari sisi pengeluaran, lanjut dia, belanja pemerintah pada Triwulan II juga memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap geliat ekonomi masyarakat.
Dalam struktur PDRB Jatim Triwulan II, kontribusi belanja pemerintah mencapai 5,44 persen dengan laju pertumbuhan 0,01 persen (y-o-y).
Laju pertumbuhan bahkan tampak signifikan dalam periode antara Triwulan I dan Triwulan II (q-to-q) sebesar 27,46 persen.
Berdasarkan catatan BPS, pertumbuhan yang baik dari sisi belanja pemerintah ini didukung realisasi APBD provinsi yang meningkat sebesar 95 persen dan peningkatan realisasi APBD kabupaten/kota sebesar 143 persen.
“Pemprov terus memaksimalkan belanja daerah sebagai stimulus perekonomian masyarakat. Alhamdulillah, realisasi belanja daerah hingga 5 Agustus ini mencapai 44,29 persen dan pendapatan daerah mencapai 61,04 persen,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa kedua pencapaian ini merupakan kinerja luar biasa yang dilakukan seluruh OPD di Pemprov Jatim serta kolaborasi yang baik dengan DPRD Provinsi Jatim dan seluruh pemangku kebijakan dan Forkopimda Jatim. ant