https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Dugaan Hasil Korupsi Anas, dari Mobil Harrier Hingga Duit Kongres PD – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Dugaan Hasil Korupsi Anas, dari Mobil Harrier Hingga Duit Kongres PD

Dugaan Hasil Korupsi Anas, dari Mobil Harrier Hingga Duit Kongres PD

Bintang Pos – Jakarta – Anas Urbaningrum pernah disebut menerima mobil Toyota Harrier dan bagi-bagi uang di Kongres Partai Demokrat dari hasil korupsi Hambalang. Namun ketua umum Partai Demokrat itu selalu membantah. Setelah jadi tersangka, akankah sikap Anas berubah?

Dalam perkara Hambalang, KPK telah dua kali meminta keterangan Anas. Pemeriksaan pertama digelar pada 27 Juni 2012 lalu. Saat itu, dia dicecar soal pengurusan sertifikat Hambalang.

Pemeriksaan kedua dilakukan menjelang akhir tahun 2012. Anas dicecar mulai dari hubungannya dengan PT Adhi Karya hingga kepemilikan mobil Harrier.

Terkait hal ini, mantan supir staf keuangan Permai Group Yulianis, Hidayat, mengatakan di persidangan M Nazaruddin, pernah ditugaskan mengantarkan mobil ke rumah Anas Urbaningrum di Duren Sawit Jakarta Timur selama periode akhir September 2009 sampai awal 2010. Ada tiga mobil yang pernah di antarnya yakni satu mobil Toyota Alphard hitam bernomor polisi B 15 OA, mobil Camry, dan Toyota Harrier.

“Itu semuanya mobil baru dan sudah ada plat nomornya semua. Kalau Harrier diambil langsung oleh Yadi (supir Anas),” ujar Hidayat.

Anas kerap menggunakan angka 15 di pelat nomornya karena berkaitan dengan tanggal lahirnya, 15 Juli 1969. Disebut-sebut, mobil Harrier itu kini sudah berpindah tangan. Pelatnya pun sudah diganti.

Khusus untuk duit kongres, KPK pernah memeriksa mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Minahasa Tenggara, Diana Maringka. Dia mengaku ditanyai tim penyelidik seputar pembagian uang dalam Kongres Demokrat tahun 2010 yang memenangkan Anas Urbaningrum sebagai ketum. Diana menerima uang senilai US$7 ribu dan Rp 30 juta dari tim sukses Anas.

Hidayat sang supir juga pernah mengatakan, ada sekitar 19 kardus berisi uang yang dibawa dari Permai Grup ke Kongres Partai Demokrat di Bandung, Jawa Barat. Menurutnya, Permai Grup mengalirkan Rp 30 miliar dan US$5 juta untuk Kongres Partai Demokrat. Namun, masih ada sisa Rp 3,1 miliar yang dikembalikan ke Permai Group.

Benarkah semua kesaksian ini? Hanya KPK dan Anas Urbaningrum yang bisa menjawabnya.(kps-uud)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *