Bintang Pos, Surabaya– Pencarian terhadap korban tenggelam di Sungai Bengawan Solo, turut Desa Kandangan, Kecamatan Trucuk, Bojongoro terus dilakukan. Meskipun saat ini kondisi debit air sudah masuk siaga merah, atau siaga III.
Kasubden 3 Detasemen C Satbrimob Polda Jatim, Bojonegoro, Iptu Edy Suyono mengatakan, pencarian ini merupakan lanjutan setelah tadi malam belum membuahkan hasil. “Pagi ini Tim SAR melakukan pencarian kembali,” ujarnya, Senin (08/04/2013).
Pencarian sudah dilakukan selama dua hari. Namun karena debit air sungai yang terus mengalami kenaikan dan derasnya arus, serta air yang keruh membuat Tim SAR kesulitan. Upaya pencarian juga dilakukan dengan membuat pos-pos disepanjang bantaran Sungai terpanjang di Pulau Jawa itu. “Sehingga jika jasad korban terapung akan terlihat petugas SAR,” lanjutnya.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro, Kasianto, mengungkapkan, jasad korban belum bisa dipastikan apakah masih berada di sekitar lokasi tenggelam atau sudah hanyut lebih jauh. Mengingat saat ini kondisi air Bengawan Solo masuk siaga III. “Pencarian akan dilakukan dengan melakukan penyisiran disepanjang Bengawan Solo,” ujarnya.
Sekedar diketahui, debit Sungai Bengawan Solo mulai masuk siaga merah sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi. Debit air di papan duga Taman Bengawan Solo (TBS) sudah dititik 15.00 peilschall. Air terus mengalami kenaikan, pada pukul 08.00 WIB naik 4Cm, menjadi 15.04 peilschall.
Diketahui, korban hanyut, Kami (70) Warga Desa Kandangan, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro. Korban hanyut Sabtu (06/04) sekitar pukul 11.00WIB, saat mengembala kambing dan mencari kayu bakar dibantaran Bengawan Solo.
Korban diketahui oleh kerabatnya karena curiga hingga siang belum kembali. Ternyata setelah dicek dilokasi korban mengembala kambing hanya ditemukan barang bukti Caping dan kambing korban sebanyak tiga ekor.(brk-kba)