Terasberita9.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika memperluas strategi untuk menginformasikan Presidensi G20 Indonesia kepada masyarakat hingga ke pelosok daerah.
“Kami komunikasikan G20 ke dalam dan luar negeri, menggunakan semua instrumen, mulai dari media sosial sampai media arus utama di dalam dan luar negeri,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kominfo, Usman Kansong, dalam webinar Forum Merdeka Barat 9 “Sinergi Sukseskan Agenda Presidensi G20”, Rabu.
Kominfo menyiapkan situs resmi G20 untuk informasi seputar forum internasional tersebut, termasuk untuk melihat jadwal dan mendaftar mengikuti acara G20 bagi delegasi dan media yang akan meliput.
Sejak Januari, Kominfo meluncurkan buku elektronik G20pedia agar informasi tentang bahasan dalam forum ini sampai ke masyarakat. Buku itu menggunakan bahasa yang mudah dipahami agar topik yang diangkat pada Presidensi G20 Indonesia bisa dipahami semua lapisan masyarakat.
Khusus untuk daerah terdepan, terluar dan tertinggal, atau yang lebih dikenal sebagai 3T, Direktorat Jenderal IKP memiliki tim penyuluh informasi publik yang akan datang langsung ke masyarakat untuk sosialisasi Presidensi G20 Indonesia.
Tim penyuluh informasi publik ini sudah berlangsung cukup lama, tidak semata dibentuk untuk perhelatan internasional G20. Kominfo, bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lainnya, menggunakan tim ini untuk sosialisasi informasi yang penting, seperti protokol kesehatan saat pandemi dan vaksinasi COVID-19.
Sosialisasi Presidensi G20 juga berkaitan dengan kesiapan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, pasalnya acara ini akan digelar di 25 kota di Indonesia.
Kominfo saat ini sedang menyiapkan jaringan 4G dan 5G, baik untuk komunikasi maupun keperluan pameran, di lokasi tempat penyelenggaraan G20.
Beberapa acara forum G20 akan diadakan secara hibrida, campuran pertemuan tatap muka dan virtual, karena pandemi virus corona. Di Bali, tempat acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi G20 berlangsung, akan berlangsung pameran telekomunikasi dan digital dari perusahaan digital Indonesia.
Usman juga melihat Presidensi G20 merupakan peluang untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah 3T supaya masyarakat bisa mengakses informasi, termasuk soal G20. (ant)