Bintang Pos, Surabaya – Sebagai bentuk rasa simpati dan bela sungkawa atas meninggalnya almarhum M Erik Setiawan, warga Desa Kepuh Klagen, Wringin Anom, Gresik yang tewas setelah dikeroyok Aremania, para petinggi Persebaya memberikan santunan kepada keluarga korban.
CEO Persebaya, Gede Widiade turun langsung ke rumah duka. Gede didampingi Corporate secretary Ram Surahman, head coach Ibnu Grahan dan pelatih kiper Mahrus Afif. Dalam kesempatan itu, selain menyampaikan rasa duka, Gede memberikan santunan kepada keluarga korban.
“Ini bentuk simpati dan pernyataan bela sungkawa yang mendalam atas almarhum Erik,” ucap Gede, Sabtu (9/3/2013) malam.
Seperti yang ramai diberitakan di berbagai media massa, korban Erik Setiawan (17) tewas setelah dirawat di RSUD Ibnu Sina Gresik. Erik mengalami pendarahan parah pada kepala bagian belakangnya akibat mendapatkan pukulan keras dari Aremania, Kamis (7/3/2013) sore.
Saat kejadian, korban sebenarnya ingin menonton pertandingan Indonesia Super League (ISL) antara Persegres dengan Arema. Namun karena ia mengenakan kaus hijau bertuliskan ‘Republik Bonek Surabaya’, Erik akhirnya menjadi korban pengeroyokan Aremania.
“Sebetulnya kejadian ini tidak ada keterkaitan dengan pertandingan Persebaya. Namun ini adalah bentuk bela sungkawa kami terhadap adek Erik,” sambung Arek Wonokromo ini.
Ayah Erik, Suwoto (38) mengaku tidak memiliki firasat apapun. Suwoto menceritakan, saat kejadian, ia sedang bekerja di sebuah pabrik yang letaknya tak jauh dari TKP. Waktu itu, sekitar pukul 15.30, Suwoto mendapat telepon dari Polsek Kebomas.
“Saya diminta ke rumah sakit Bunder karena anak saya jadi korban pengeroyokan Aremania,” cerita Suwoto.
Menurut Suwoto, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, Erik mengalami patah tulang hitung dan tengkoraknya retak. Suwoto mengaku sudah melaporkkan kejadian ini ke Polsek Kebomas. Da berharap pelaku pengeroyok anaknya mendapat hukuman setimpal. “Saya juga berharap semoga kejadian ini tak terulang di kemudian hari,” harap Suwoto.
Selain Erik Setiawan, dalam peristiwa tersebut juga terdapat tiga korban lainnya yang mengalami pendarahan di bagian kepalanya. Mereka adalah korban itu adalah Andri Subagio (17), Erik Pranata (17) yang keduanya merupakan warga Desa Kepuh Klagen, Wringin Anom. Sedangkan, satu korban lainnya adalah Supriyanto (22) warga Desa Bareng Kecamatan Benjeng.(brj-kba)