Bintang Pos, Surabaya: SEOUL – Jaksa Korea Selatan (Korsel) menggerebek kantor intelijen Korsel hari ini. Mereka menduga, badan intelijen itu mencampuri proses pemilu presiden pada Desember 2012.
Sekira 25 orang jaksa yang didampingi tim penyelidik menyita perangkat lunak dan dokumen-dokumen yang ada di Dinas Intelijen Nasional (NIS). NIS diduga mengunggah komentar sensitif di internet yang menyerang kandidat fraksi oposisi, guna mendukung kandidat dari kubu konservatif.
Penggerebekan itu dilakukan saat mantan Direktur NIS Won Sei-Hoon diselidiki. Selama 14 jam, Won diberikan pertanyaan mengenai munculnya tulisan di internet itu. Kantor kejaksaan di Seoul masih menolak berkomentar lebih lanjut mengenai hal ini. DEmikian, seperti diberitakanAFP, Selasa (30/4/2013).
Won pun membantah tuduhan yang dilayangkan kepadanya. Pria itu mengklaim, dinas intelijen yang dipimpin olehnya melaksanakan tugasnya dengan baik dalam melawan provokasi Korea Utara (Korut), yang mencoba memperngaruhi proses pemilu di Korsel.
Meski demikian, Won tetap dituduh mempengaruhi para warga yang berpartisipasi dalam pemilu untuk mendukung Presiden Park Geun-Hye. Seperti diketahui, Park menang tipis terhadap kandidat asal fraksi liberal Moon Jae-In, dan berhasil menjadi presiden perempuan pertama di Negeri Ginseng.
Sejauh ini, Won dilarang untuk bepergian ke luar negeri karena masih diselidiki. Kepolisian Korsel juga menuduh dua orang agen NIS dalam praktik politik ilegal.(okz-pgh)