Bintang Pos, Semarang – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) diminta untuk melakukan sosialisasi Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada perguruan tinggi negeri yang menjadi sasaran. Hal ini untuk mengantisipasi salah paham pada mahasiswa yang memang harus membayar UKT.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa UKT ini justru akan memudahkan mahasiswa dalam hal pembiayaan nantinya. Pasalnya dengan UKT ini, seorang mahasiswa hanya tinggal membayar sekali saja tiap semester dan tidak lagi ada uang pangkal.
“Siapa yang bilang dengan adanya UKT malah akan menyusahkan. Justru ini diambil agar memudahkan mahasiswa,” kata Nuh saat dialog bersama dengan mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Semarang, Sabtu (4/5/2013).
“Biasanya kan ada uang pangkal, uang bangunan, uang wisuda dan praktikum bayar lagi. kami mengumpulkan semua tarikan itu untuk dijadikan UKT,” imbuh Nuh.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya berusaha menekan sumber dana perguruan tinggi negeri yang berasal dari mahasiswa. Tidak hanya itu, ia juga mengharuskan perguruan tinggi negeri untuk membuka kesempatan beasiswa bagi mahasiswa miskin.
“Jadi tolong dipahami dulu. Ini mungkin karena belum tahu konsepnya seperti apa. Dari Dikti saya akan minta sosialisasi agar semuanya jelas,” tandasnya.(kom-kba)