Bintang Pos, Surabaya – Setelah 12 tahun perang di Afghanistan, yang dapat dikatakan sandi terbaik Amerika Serikat adalah Taliban tangguh “berkurang di beberapa daerah”, kata badan mata-mata pada Selasa dalam laporan pesimistik.
Tentara Amerika Serikat biasanya mengeluarkan penilaian bagus kemajuannya dalam memukul Taliban dan membangun pasukan Afghanistan, namun laporan tahunan kepada Kongres dari masyarakat sandi amat suram.
Lembaga itu memperingatkan bahwa ekonomi Afghanistan menuju penurunan ketika bantuan Barat berkurang setelah sebagian besar pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pergi pada tahun depan, sementara kemajuan perang tidak pasti dan rapuh di daerah, yang akan diserahkan kepada pasukan Afghanistan.
“Kami menilai bahwa pemberontakan pimpinan Taliban berkurang di beberapa wilayah Afghanistan, tapi tetap tangguh dan mampu menantang Amerika Serikat dan tujuan antarbangsa,” kata laporan tersebut.
Penilaian itu disampaikan oleh Direktur Sandi Negara James
Clapper dalam dengar pendapat di Senat pada Selasa.
Menurut naskah itu, kepemimpinan Taliban terus berlindung di
persembunyian seberang perbatasan di Pakistan, yang memungkinkan mereka memberikan pedoman strategis kepada perlawanan tanpa takut akan keselamatannya.
Kemajuan dalam keamanan “sangat rapuh” di daerah tempat sejumlah besar pasukan pimpinan Amerika Serikat dikerahkan sebagai bagian dari penambahan pasukan pada 2010. Daerah itu sedang diserahkan kepada tentara dan polisi pemerintah Afghanistan.
Penilaian sandi itu bertentangan dengan pernyataan yakin, yang sering memuji Pentagon dan komandan lapangannya, yang menyebut kemajuan besar dan menyatakan Taliban rusak parah dan terpecah.
Laporan kepada Kongres itu menyatakan pasukan keamanan Afghanistan terbukti mampu menjaga kota besar dan jalan utama di dekat “daerah dikuasai pemerintah”.
Tapi, kekuatan udara Afghanistan, yang mencoba membangun armada helikopter dan pesawat kecil, mencapai sedikit kemajuan.
Laporan itu mengecilkan pengaruh Al Qaida, dengan menyatakan kelompok itu hanya menjangkau terbatas dan terutama mencari kemenangan propaganda daripada memiliki dampak murni di medan perang.
Perekonomian Afghanistan, yang berkembang dalam beberapa tahun belakangan, diperkirakan melambat sesudah 2014, kata laporan itu, ketika dana antarbangsa mulai berkurang setelah pasukan NATO mundur.
“Kabul memiliki sedikit harapan mengimbangi penurunan bantuan Barat itu dan pengeluaran tentara, yang memicu pertumbuhan dalam pembangunan dan jasa,” katanya. (ant-pgh)