https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Smoking Area di Pamekasan Tak Berfungsi – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Smoking Area di Pamekasan Tak Berfungsi

Smoking Area di Pamekasan Tak Berfungsi

Bintang Pos, Surabaya – Beberapa tempat khusus merokok (smoking area, red) yang dibangun oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan rata-rata kini sudah beralih fungsi.

Ruangan berbentuk segi empat yang terbuat dari alumunium dan kaca itu sudah bukan lagi menjadi tempat khusus perokok.

Ruang-ruang itu saat ini ada yang menjadi ruang tunggu khusus warga lanjut usia, gudang, dan ruang tunggu keluarga pasien di beberapa puskesmas dan rumah sakit, bahkan warung makan.

Salah satunya smoking area di Terminal Ronggosukowati, Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan, yang kondisinya sudah rusak dan tidak menjadi tempat khusus bagi perokok. Sementara itu, perokok bisa bebas merokok di sembarang tempat.

Salah satu penumpang Bus antar kota, Moh. Nihwan, warga Kabupaten Sumenep, menilai, smooking area di Terminal Baru (sebutan lain terminal Ronggosukowati) tidak terlihat sebagai tempat khusus bagi perokok. Hal itu dikarenakan, dilihat dari luar bangunan berbentuk kotak itu lebih tepat menjadi ruang tunggu penumpang yang menunggu kedatangan bus ke luar kota.

“Saya lihat orang masih bebas merokok di sembarang tempat dan saya tidak tahu kalau ada tempat khusus bagi perokok,” kata Nihwan. Sabtu (01/06/2013)

Selain di Terminal Ronggosukowati, di Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Pamekasan, ruang rokok terkesan menjadi tempat makan bagi karyawan, dan di Puskesmas Larangan, tempat tersebut sudah menjadi gudang penyimpanan barang.

Smooking area dibangun oleh Dinkes Pamekasan, pada tahun 2009 lalu dan menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT). Bangunan tersebut dibuat untuk mengurangi dampak negatif yang diakibatkan rokok.

Sementara itu, Kepala Dinkes Pamekasan, Ismail Bey, mengatakan, berbagai himbauan kepada masyarakat agar menggunakan smoking area yang ada di 11 instansi sudah disampaikan. Akan tetapi, himbauan itu masih belum dihiraukan. “Seakan-akan smooking area itu percuma dibangun, padahal jika dilihat manfaatnya sangat bagus,” kata Ismail. Sabtu (01/06/2013)

Ismail menambahkan, terkait dengan smooking area yang beralih fungsi pada yang lain. Hal itu bukan lagi menjadi tanggung jawab Dinkes Pamekasan. “Kalau di terminal berarti menjadi tanggung jawabnya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) untuk merawatnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Ismail menegaskan, jika ada yang rusak dan beralih fungsi pada yang lain, itu merupakan tanggung jawab instansi yang bersangkutan pula untuk merawat dan memperbaikinya. “Sekarang sudah tidak ada anggarannya lagi untuk smoking area,” pungkasnya.(bjt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *