Bintang Pos, Surabaya – Tokoh nasional yang juga seorang pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra menyiapkan lembaga survei untuk mengukur kekuatannya sebagai bentuk keseriusannya maju dalam pencalonan Presiden RI periode 2014-2019.
“Survei ini untuk pemetaan calon presiden dan harus dilaksanakan dengan objektif, sehingga hasil survei nantinya mencerminkan kondisi riil politik masyarakat terhadap Pemilu Legislatif dan Presiden 2014,” ujar Yusril Ihza Mahendra di sela-sela pengarahannya dalam “Training of Trainers” Survei Nasional oleh Adhi Bahana Cendikia Konsultan di Hotel Sahid Surabaya, Senin.
Ketua Majelis Syuro DPP Partai Bulan Bintang (PBB) tersebut berharap dengan hasil survei yang dilaksanakan objektif maka dapat dijadikan dasar bagi partainya untuk menghadapi Pemilu tahun depan.
Dalam survei yang dilakukan lembaga independen tersebut, akan dilakukan di 33 provinsi di Indonesia dengan total responden mencapai 2.000 orang. Pelaksanaan dilakukan selama sebulan mulai 6 Juni hingga 6 Juli 2013.
Di samping mengukur kekuatan nama Yusril di seluruh pelosok daerah di Tanah Air, ada 18 nama tokoh lainnya yakni Aburizal Bakrie, Surya Paloh, Mahfudz MD, Puan Maharani, Muhaimin Iskandar, Ani Yudhoyono, Joko Widodo, Hatta Rajasa dan Wiranto.
Tidak hanya itu, ada nama Prabowo Subianto, Sutiyoso, Amien Rais, Hidayat Nur Wahid, Dahlan Iskan, Hasyim Muzadi, Yusuf Kalla, Surya Dharma Ali dan BJ Habibie.
Selain itu, survei juga dilakukan untuk mengukur kekuatan partai politik peserta Pemilu. Total ada 12 partai politik, termasuk PBB yang akan diukur kekuatannya menjelang Pemilu Legislatif 2014.
Sementara itu, Wakil Direktur Adhi Bahana Cendikia Konsultan Surabaya, Langgeng Dwi Hantoyo, mengatakan secara umum survei ini untuk mengetahui realitas dan kecenderungan politik masyarakat Indonesia menjelang Pemilu.
“Secara umum seperti itu, tapi secara khusus survei ini adalah mengukur kesiapan dan posisi Partai Bulang Bintang menghadapi Pemilu 2014,” katanya.
Ia juga menjelaskan, survei nasional bertema “a few good man” itu juga bertujuan mengetahui persepsi masyarakat terhadap posisi Yusril Ihza Mahendra dalam Pemilihan Presiden 2014.
“Responsen dalam survei ini menggunakan metode ‘multistage random sampling’ dengan responden tersebar di seluruh Indonesia,” kata Langgeng.(ant)