Bintang Pos, Surabaya – Pusura, merupakan singkatan dari “Putera Surabaya”. Yaitu sebuah organisasi yang cukup tua di kota Surabaya lahir atau berdirinya Pusura adalah 26 September 1938. Para pendiri organisasi yang semua bernama “Poesoera”.
Pemuda Pusura menggugah kembali kepada sulurh masyarakat Kota Surabaya bahwa karakter Suroboyoan harus senantiasa dimiliki dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya arek-arek Suroboyo tetapi untuk siapapun yang hidup, yang mengais nafkah, yang bertempat tinggal di Kota Surabaya, apapun latar belakangnya dan tidak memandang sara.
Hal ini juga di sampaikan oleh Kepala Seksi Wawasan dan Kreativitas Dispora Kota Surabaya, Maria Yuliani, mengatakan Pemkot Surabaya menyambut baik terselenggarannya acara silaturrahmi akbar “Arek-Arek Suroboyo” itu.
Bahkan, Maria menyambut kegiatan untuk pertama kali digelar ini besar kemungkinan akan menjadi agenda tahunan.
“kita mengapresiasi karena kegiatan ini bertujun untuk memepererat elemen masyarakt dan menjadi kondisi di Surabaya agar kedepannya semakin baik,” ungkapnya.
Ketua Panitia acara silaturrahmi akbar Arek-arek Suroboyo, Nasirudin mengatakan ide mengadakan kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran melihat situasi di Surabaya dengan budaya lokal mulai luntur dan bangunan cagar budaya di Surabaya semakin tergusur oleh modernitas zaman.
“ide itu muncul setelah bertemu dengan sesama teman-teman LSM di Surabaya untuk membicarakan kegiatan tersebut secara lisan,” katanya.
Dalam kesepakatan dengan organisasi dan LSM pendukung, ada lima poin tujuan kegiatan ini berupa untuk membangun kesadaran warga Surabaya untuk mampu melindungi dan melestarikan budaya bangsa dan budaya lokal menuju masyarakat yang makmur, guyub dan rukun yang bertitik tolak pada ideologi bangsa. Dan acara ini akan di selengarakan pada hari jumat (14/6/13) di Taman Surya.(ali)
