Bintang Pos, Surabaya – Khofifah Indar Parawansa terancam tidak bisa mengikuti Pilgub Jawa Timur. Ironisnya, nasib Khofifah yang berpasangan dengan mantan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol (Purn) Herman S Sumawiredja ini ditentukan dua partai gurem, yaitu Partai Kedaulatan (PK) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI).
Hal ini karena PK dan PPNUI memberi dukungan ganda kepada dua pasangan bakal calon, yaitu Khofifah-Herman dan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa), KPU Jawa Timur, pada hasil rapat pleno pertama kemarin, menyatakan kedua partai tersebut tidak memenuhi syarat alias TMS. Terlebih lagi ada persoalan di internal kedua partai, yang memiliki dua versi kepengurusan.
“Kami masih memberikan waktu bagi partai pendukung, maupun semua pasangan bakal calon untuk memperbaiki kekurangan prasyarat tersebut pada tanggal 10 sampai 16 Juni besok,” kata Ketua KPU Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad, Rabu (12/6).
Sementara itu, salah satu Komisioner KPU Jawa Timur, Nadjib Hamid mengatakan, sampai hari ini, peluang Khofifah-Herman masih fifty-fifty. “Masih ada peluang, peluangnya masih 50-50. Karena masih ada kesempatan bagi pasangan Khofifah-Herman untuk melengkapi prasyarat Pilgub Jatim,” katanya singkat.
Menyikapi situasi yang rawan ini, Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu, mengatakan, kalau pihaknya tetap optimis bisa mengikuti pertarungan Pilgub Jawa Timur untuk kali kedua setelah Pilgub 2008 silam.
“Saya tetap optimis, tidak ada perasaan pesimis bagi saya. Tugas saya saat ini, adalah menyapa masyarakat dengan terus turun ke bawah. Untuk masalah prasyarat, ada tim kami sendiri yang mengurusi masalah itu,” kata Khofifah.
Si bunda Muslimat itu, juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh media yang mendukungnya. “Dan saya tidak akan terpengaruh dengan semua media yang memojokkan saya, saya juga berterima kasih pada media yang mendukung saya,” pungkas dia sembari terus mengumbar senyum.(mdk)