Bintang Pos, Jakarta – Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang disertai pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) diprediksi akan menjadi “hajatan” partai-partai politik untuk saling mengklaim.
Terutama, parpol-parpol yang memiliki kader menteri dan bersinggunggan dengan pembagian BLSM.
“(Mereka) akan mengklaim kepada masyarakat bahwa itu adalah program partainya, bukan pemerintah,” ujar pakar komunikasi politik, Heri Budianto, dalam acara Polemik Sindo Trijaya Radio bertema ‘berebut berkah subsidi’ di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/6/2013).
Unsur politasisasi dalam pengucuran BLSM kepada masyarakat yang dianggap layak menerimanya ini, menurut Heri, sangat kental. “Ini jadi catatan besar karena muatan politiknya besar. Dalam isu ini sangat kental muatan politik,” sambungnya.
Ujung-ujungnya, kata Heri, partai pulalah yang akan manfaatkan isu ini sebagai suatu poin untuk meningkatkan elektabilitasnya merebut simpati publik,” kata dia.
Bahkan, PKS yang menolak kenaikan BBM sekali pun. “Saya rasa PKS berhasil melancarkan strategi politiknya dalam memanfaatkan isu ini,” tandasnya.(okz)
