Bintang Pos, Gresik – Aparat Kepolisian Resort Kabupaten Gresik telah mengantisipasi aksi blokade jalan tol arah Gresik-Surabaya pada saat terjadi demo penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan oleh massa di wilayah itu.
Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Polres Gresik, Kompol Harnoto, Senin mengatakan antisipasi yang dilakukan adalah dengan menempatkan anggota di pintu tol Gresik pada saat akan terjadi demo penolakan BBM.
“Antisipasi blokade jalan tol itu dilakukan karena sasaran massa selalu memblokade jalan tol Gresik-Surabaya pada setiap demo yang dilakukan, dan hal ini sangat mengganggu pengguna jalan tol,” katanya.
Dikatakannya, dalam mengantisipasi demo kenaikan BBM yang dilakukan oleh sejumlah massa di wilayah Gresik, Polres juga telah menyiapkan seluruh kekuatannya, yakni sebanyak 870 pasukan.
“Untuk demo yang bersifat lokal di sejumlah titik rawan seperti gedung DRPD, Kantor Bupati, kita telah mengantisipasi dengan kekuatan lokal pula milik sejumlah Polsek, yakni sekitar 100 pasukan,” katanya.
Harnoto menjelaskan, hingga kini masih belum ada massa atau organisasi tertentu yang meminta izin ke Polres Gresik untuk menggelar aksi secara besar-besaran menolak kenaikan harga BBM.
“Yang sudah mengajukan izin hanya aksi kecil yang bersifat lokal, dan diikuti antara belasan hingga ratusan massa saja. Sedangkan sasarannya masih berada di Gedung DPRD Gresik,” katanya.
Sementara, aksi penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi masih terus terjadi di wilayah Gresik, dan pada hari ini aksi dilakukan di depan Gedung DPRD Gresik oleh belasan massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Gresik.
Dalam aksi ini, sempat terjadi aksi dorong antara petugas Polres Gresik dengan massa yang mencoba masuk ke Gedung DPRD. Meski demikian, aksi berjalan lancar dan diakhiri dengan pembakaran ban bekas oleh massa.(ant)