https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Restoran McDonald’s AS Cabut Menu Halal – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Restoran McDonald’s AS Cabut Menu Halal

Restoran McDonald’s AS Cabut Menu Halal

Bintang Pos, Detroit – Dua restoran McDonald’s di Amerika Serikat yang semula menawarkan menu halal akhirnya menghentikan layanan itu beberapa pekan setelah sidang gugatan yang menuduh mereka tidak konsisten dengan menu tersebut dan diselesaikan dengan ganti rugi US$700.000 (Rp 7 miliar).

Hanya dua restoran itu cabang McDonald’s yang pernah menawarkan menu halal di Amerika.

Dalam pernyataannya Senin (24/6) waktu setempat atau Selasa dinihari WIB, perusahaan makanan cepat saji itu mengatakan cabangnya di Dearborn pinggiran kota Detroit yang memiliki komunitas Muslim cukup besar tidak lagi menjual roti lapis isi ayam atau McChicken dan Chicken McNuggets halal agar “bisa fokus pada menu utama nasional kami.”

Gugatan sebelumnya dilayangkan oleh seorang pelanggannya, Ahmed Ahmed pada 2011, yang secara teknis mencakup juga siapa saja yang membeli produk berlabel halal antara September 2005 dan Januari 2011 di restoran di Ford Road dan satu lagi di Dearborn dengan pemilik berbeda.

Sebuah surat dilayangkan ke McDonald’s dan restoran cabangnya yang dikelola Finley’s Management oleh firma hukum Jaafar and Mahdi Law Group milik Kassem Dakhlallah, isinya adalah Ahmed telah “mendapat kepastian dari seorang sumber yang mengetahui inventori” kalau restoran itu sangat sering menjual makanan tidak halal.

Finley’s Management menjawab pihaknya “memiliki sistem yang dirancang dengan hati-hati untuk menyiapkan dan menyajikan produk halal seperti ayam yang diberi label, disimpan, dibekukan dan dimasak di area halal yang khusus.” Perusahaan juga mengklaim telah melatih para karyawannya bagaimana menyiapkan makanan halal dan “menuntut kepatuhan dalam proses itu.”

Pengacara McDonald’s, Thomas McNeill, mengatakan menurut hasil penyidikan dan perundingan terbukti bahwa jika ada masalah, “langsung diisolasi dan sifatnya jarang.”

Uang ganti rugi itu akhirnya dibagi bertiga antara Ahmed Ahmed, sebuah klinik kesehatan milik komunitas Muslim di Detroit, Museum Nasional Arab-Amerika Detroit dan para pengacara penggugat. Detroit dihuni sekitar 150.000 warga Muslim.

Dakhlallah, si pengacara, mengatakan Dearborn tidak kekuarangan pilihan makanan halal dengan langkah McDonald’s itu.(bsc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *