https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Gara-Gara Bawang Putih, Pengusaha Camilan Gulung Tikar – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Gara-Gara Bawang Putih, Pengusaha Camilan Gulung Tikar

Gara-Gara Bawang Putih, Pengusaha Camilan Gulung Tikar

Bintang Pos, Madura – Akibat mahal dan langkanya bawang putih, ikut dirasakan pada sejumlah usaha rumah tangga seperti camilan rengginang khas Madura. Usaha yang berdiri sejak 20 tahun lalu terpaksa gulung tikar dikarenakan harga bawang putih yang mencapai Rp100 ribu per kilogramnya.

Pemilik usaha rengginang Lorjuk, Mutmaiinah mengatakan, usahanya mengalami kerugian akibat dari tingginya harga bawang putih. Pihaknya pun terpaksa merumahkan seluruh pekerjanya karena sudah tidak bisa beroperasi lagi.

“Usaha yang sudah berdiri sejak 20 tahun lalu terpaksa ditutup, karena mahal dan sulitnya bahan baku yang mencapai Rp100 ribu per kilogramnya,” ujar pemilik usaha rengginang lorjuk Mutmaiinah, di desa Tanjung Kecamatan Pademawu Pamekasan, Madura, Minggu (17/3/2013).

Mutmaiinah mengungkapkan, saat ini ada sekira 20 pekerja dari warga setempat yang harus kehilangan pekerjaannya, padahal produk rengginang Lorjuk camilan khas Pamekasan sudah merambah ke beberapa kota besar di Indonesia seperti Surabaya dan Jakarta.

Sedangkan jika dipaksa untuk menaikkan harga camilan tersebut sangat tidak mungkin, karena tidak akan ada pembeli yang berminat. “Sebagian peralatan untuk membuat rengginang lorjuk juga sudah diletakkan di gudang,” tukasnya.

Sementara itu, untuk saat ini yang masih bertahan untuk membuat cemilan khas Pamekasan Madura tersebut hanyalah dari keluarganya sendiri yang hanya memakai bahan-bahan sisa yang belum terpakai. “Saya sangat berharap sekali pada dinas yang terkait agar bisa mengantisipasi pada langka dan mahalnya bawang putih, sehingga para pembuat camilan bisa berproduksi lagi,” tutup Mutmaiinah.(oke-kba)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *