Bintang Pos, Jombang – Putri mantan presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid) siap membantu PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) pimpinan Muhaimin Iskandar baik dalam moment Pemilu maupun Pilpres. Hanya saja, Yenny meminta agar keputusan Muktamar PKB (2009) yang memecat Gus Dur dicabut.
Jika pemecatan terhadap ayahnya itu tidak dicabut, maka Yenny tidak akan mau membantu pemenangan partai dengan nomor urut dua tersebut. “Pemilu tahun depan saya bisa saja membantu PKB. Namun dengan syarat keputusan Muktamar PKB (2009) yang memecat Gus Dur dicabut. Itu saja syaratnya. Jika itu tidak dicabut, maka selamanya saya tidak akan membantu PKB,” ujar Yenny, usai berziarah ke makam ayahnya di komplek PP (Pondok Pesantren) Tebuireng, Jombang, Selasa (2/7/2013).
Yenny yang didampingi sang suami, Dhohir Farisi, menilai, pemecatan Gus Dur yang nota bene pendiri PKB adalah tindakan inkonstitusional. Karena itu, untuk menjaga agar PKB yang didirikan Gus Dur tidak terkotori oleh tindakan-tindakan yang melanggar aturan partai, dirinya menegaskan tidak akan membantu PKB sebelum ada pencabutan keputusan pemecatan Gus Dur. “Pencabutan keputusan pemecatan itu juga harus dilakukan lewat forum muktamar,” tambahnya.
Terkait dukungan politik pada Pileg mendatang, direktur Wahid Isntitut ini akan mendukung kader-kadernya yang menyebar di sejumlah partai. Pasalnya, Yenni menyadari bahwa Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) yang ia dirikan tidak bisa ikut pemilu. “Kader kita (PKBIB) menyebar ke beberapa partai, termasuk ada juga yang ke partai Gerindra. Jadi kita akan membantu langkah-langkah politik mereka,” tandas Yenny.(brj)
