Bintang Pos, Santiago – Kementerian Kesehatan Chile, Rabu (10/7), mengkonfirmasi 33 orang telah meninggal sepanjang tahun ini akibat virus Influenza H1N1 A, dan 12 di antara mereka meninggal dalam beberapa pekan belakangan di Wilayah Tarapaca, Chile Utara.
Namun meskipun ada kematian tersebut, Menteri Kesehatan Chile Jaime Manalich mengatakan wabah itu bisa dikendalikan.
“Hari ini, itu tampaknya bisa dikendalikan. Saya katakan ini dengan sangat hati-hati. Dalam pekan wabah nomor 27, kami tak menghadapi kasus baru yang serius,” kata Manalich dalam satu taklimat.
“Kami hanya menghadapi tiga pasien influenza di unit perawatan intensif di rumah sakit Kota Kecil Iquique,” kata Manalich sebagaimana dikutip Xinhua, Kamis. Ia menambahkan, “Konsultasi rawat-jalan akibat penyakit tersebut telah turun 25 persen dari apa yang kami hadapi sebelumnya.”
Wabah H1N1 di Chile Utara merebak bersamaan dengan munculnya musim influenza lain selama musim dingin di Amerika Selatan, sehingga membuat khawatir masyarakat umum dan memicu aksi vaksinasi massal.
Jumlah rata-rata penularan influenza di wilayah gurun di bagian utara negeri itu jauh lebih tinggi ketimbang bagian lain Chile, tempat rata-rata kasus nasional tahunan berjumlah 25 sedangkan di Tarapaca, jumlahnya 160 kasus.
Virus Influenza H1N1 A adalah sub-jenis virus influenza A, penyebab paling umum influenza pada manusia pada 2009. Sebagian rangkaian H1N1 menyerang manusia dan mengakibatkan gejolak kecil semua penyakit mirip influenza dan semua influenza musiman.
Rangkaian H1N1 mengakibatkan persentase kecil semua penularan influenza pada manusia pada 2004-2005. Rangkaian lain H1N1 adalah wabah pada babi (influenza babi) dan pada unggas (influenza unggas). (ant)