Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, Komisi E DPRD Jawa Timur dalam pembahasan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2013 akan mengalokasikan dana tambahan anggaran berupa makanan dan minuman (mamin) buat 43 panti di Jatim.
Hal ini setelah Anggota komisi E DPRD yang melakukan sidak ke UPT PSLU (Pelayanan Sosial lanjut Usia) mengaku prihatin dengan kondisi minimnya anggaran makanan dan minuman (mamin) di Panti lanjut usia di Jatim.
Sugiri Sancoko, Ketua Komisi E DPRD Jatim menyatakan sangat trenyuh dengan melihat kondisi penghuni panti yang total berjumlah 3.127 orang di Jatim.
Dimana mereka selama ini hanya mendapatkan jatah mamin ala kadarnya. Ini karena alokasi untuk mamin yang terdiri tiga kali makan dan satu kali snack hanya sekitar Rp 15 ribu/hari. Dan itupun belum dipotong pajak yang kalau dihitung sekitar Rp 9 ribu, kata Sugiri
“Bisa kita bayangkan dengan anggaran yang sangat minim tersebut, bagaimana kualitas makanannya dan bagaimana sulitnya pihak pengelola untuk bisa menyediakan makanan yang bergizi makanan bagi penghuni panti,” tegas politisi asal Partai Demokrat.
Dengan minimnya anggaran tersebut dengan adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), tentunya dana Rp 20 ribu/orang/hari sudah sangat manusiawi. Kalau di rata-rata setiap makan dibutuhkan dana Rp 5 ribu, lanjut Sugiri.
“Tambahan anggaran mamin ini nantinya kami usulkan ke Pemprov Jatim. Dan kebetulan kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak Bapperov yang intinya siap memberikan tambahan anggaran tersebut,” paparnya.
Menurut data komisi E DPRD Jatim, selama ini jumlah panti yang di bawah tanggung jawab Pemprov Jatim mencapai 43 panti. Dimana 30 panti sudah di atur di Perda sementara yang 13 panti jarak jauh yang menginduk diantara 30 panti Perda.
Sementara jumlah penghuni panti keseluruhan 3.127 orang. Adapun pihak Pemprov Jatim telah melakukan pemotongan anggaran dari anggaran 2012 mencapai Rp 16 miliar. “Maka itu melihat kondisi tersebut dalam hearing dengan Dinsos dan Bappeprov Jatim disetujui untuk dilakukan penambahan anggaran tersebut melalui PAK 2013,” ujarnya. dpr