Bintang Pos, Surabaya – Menjelang rapat akhir pleno penetapan pasangan calon (Cagub) gubernur dan calon wakil gubernur (Cawagub) Jawa Timur, Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi sasaran demo.
Kali ini, Pemuda Pancasila (PP) kota Surabaya mendatangi Kantor KPU Jatim di Jalan Tenggilis, Surabaya. Ratusan anggota PP ini mendesak KPU Jatim untuk segera menetapkan pasangan cagub-cawagub tanpa harus ada tarik ulur.
“KPU Jatim jangan mau diintervensi oleh kepentingan politik. KPU Harus tegas menolak pasangan Cagub-Cawagub yang tidak memenuhi persyaratan dukungan partai,” kata Kordinator aksi Amrulloh di halaman Kantor KPU Jatim, Jalan Tenggilis Surabaya, Jumat (12/7/2013).
Sementara terhadap elemen masyarakat lainnya, lanjut Amrulloh, hendaknya tidak melakukan intervensi dengan berbagai cara.
Menurutnya, KPU adalah lembaga independen yang memiliki aturan dalam menjalankan tugas, baik politisi dan tokoh masyarakat hendaknya tidak menyebar pengaruh yang negatif dan pincang di masyarakat.
“Biarkan KPU menentukan keputusannya dengan netralitas dan independensi serta kepatuhan hukum,” ujarnya.
Ormas kepemudaan itu berjanji akan menurunkan massa yang lebih banyak untuk mengawal proses Pleno di KPU Jatim hingga 14 Juli. Aksi kali ini, massa pendemo menggelar aksi teatrikal pocong. Salah satu dari pendemo dipocong dan kemudian ditandu keliling halaman Kantor KPU Jatim.
Aksi ini sebagai simbol telah menyumpah Pocong anggota KPU Jatim untuk bertindak sesuai dengan koridor hukum yang ada tanpa harus terbelenggu intervensi kepentingan politik.
Sebelumnya pada Kamis, 11 Juli sore, ratusan massa pendukung Khofifah juga menyerbu Kantor KPU Jatim. Massa meminta agar pasangan Khofifah-Herman (Berkah) lolos sebagai pasangan Cagub-Cawagub.
Massa pendukung Khofifah menganggap KPU Jatim dinilai tidak independen jika pasangan Berkah tak lolos di running pilgub Jatim 29 Agustus 2013 mendatang. (okz)
