SURABAYA – Pasca penonaktifan Martono, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Timur segera menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) untuk menunjuk Ketua baru. “Saya diberi wewenang untuk mempersiapkan Musdalub dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi,” kata Zainudin Amali, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Golkar Jatim, Kamis (18/7).Dia mengatakan, dalam waktu dekat, partainya akan melakukan pembenahan struktur di DPD kabupaten/kota. Setelah melakukan konsolidasi, pihaknya akan melaporkan kepada DPP untuk memperoleh gambaran waktu yang tepat digelarnya Musdalub. ”Itu akan saya cermati betul dan pada saatnya nanti akan kita laporkan. Selanjutnya DPP memberikan keputusan,” tandasnya.
Dia menganggap pencopotan Martono sudah sesuai prosedur. Meski surat itu hanya ditandatangani oleh Sekjen Idrus Marham dan Waketum Golkar Theo L Sambuaga. Sebelumnya, Martono memang mengklaim pencopotannya itu terkesan sepihak karena dirinya tidak diberi peringatan terlebih dahulu. “Adalah hal yang biasa ada pendelegasian wewenang,” tandasnya. Sementara, Wasekjen Golkar Ridwan Hisyam mengatakan, rapat penonaktifan Martono dipimpin oleh Ketum Golkar Aburizal Bakrie (ARB). Sehingga, Surat Keputusan (SK) penonaktifan itu sudah sesuai prosedur. Hanya saja, untuk penandatanganan memang sudah didelegasikan ke masing-masing Waketum. ”Pak ARB memang mengetahui penonaktifan Martono, karena rapat itu yang memimpin beliau,” tandasnya. Ridwan sendiri mengakui kalau kinerja Partai Golkar Jatim di bawah kepemimpinan Martono memprihatinkan. Pasalnya, dari hasil survei internal Partai Golkar yang ada di 77 Daerah Pemilihan (Dapil) seluruh Indonesia, di Jatim Golkar hanya berada di kisaran angka 7 persen. Elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu msih kalah dengan PDIP, PKB, Partai Gerindra dan Partai Demokrat di Jatim. ”Karena hanya miliki waktu mepet delapan bulan hingga April 2014. Ini karena targetnya menaikkan tiga kali lipat dari 7 persen itu jadi 20 persen,” tegasnya usai rapat pleno di kantor DPD Golkar Jatim. Dia menjelaskan, pihaknya segera melakukan penertiban pengurus dan kader-kader di masing-masing kabupaten/kota agar nantinya elektabilitas Golkar segera naik. Di samping itu, Golkar juga menunjuk 11 koordinator pemenangan pemilu di Jatim agar bisa mendongkrak elektabilitas partai saat Pileg mendatang. Dari sebelas koordinator itu antara lain Gesang Budiharso (Dapil I), Harbiah Solahuddin (Dapil II), Hardi Susilo (Dapil III), Taufik Hidayat (Dapil IV), Jonannes Nurwono (Dapil V), Sarmudji Sekjen AMPG (Dapil VI), Gatot Sudjito (Dapil VII), Yusuf Husni (Dapil VIII), Satya Yuda (Dapil IX), Edi Kuntadi (Dapil X) dan Bambang Nursalim (Dapil XI). Seperti diberitakan, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Timur, Martono dinonaktifkan dari jabatannya. Kebijakan itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar bernomor Kep-271/DPP/GOLKAR/VII/2013 tertanggal 10 Juli 2013. spo |