https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Pencernaan Aman Jika Berbuka Puasa dengan Bubur dan Ketupat – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Pencernaan Aman Jika Berbuka Puasa dengan Bubur dan Ketupat

Pencernaan Aman Jika Berbuka Puasa dengan Bubur dan Ketupat

Bintang Pos, Surabaya – Aktivitas yang sering dilakukan saat bulan Ramadan salah satunya adalah bukber atau buka bersama. Kegiatan yang biasanya dilakukan di luar rumah ini seringkali menimbulkan gangguan pencernaan akibat terlalu banyak pilihan menu dan kalap. Lantas bagaimanakah menu yang aman untuk berbuka di luar rumah agar tetap sehat?

“Saat berbuka puasa di luar rumah, menu yang menjadi pilihan memang menjadi sangat beragam. Namun jangan sampai salah memilih karena justru akan mengganggu sistem pencernaan yang selama seharian sudah beristirahat,” papar Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, pakar nutrisi pada Kamis (25/7/2013).

Menurut Rita, saat berbuka puasa sebaiknya hindari menu makanan yang terlalu manis, asam, atau berlemak. Sebab, jenis makanan seperti itu akan meningkatkan asam lambung. Contoh makanan yang dikatakan berlemak antara lain makanan bersantan dan makanan yang digoreng.

“Seringnya yang kita terapkan saat ini kan seperti itu, buka puasa dihidangkan makanan pembukanya gorengan. Ini berisiko, apalagi kalau orang tersebut punya maag,” tutur Rita.

Tak hanya saat berbuka di rumah, menu pembuka saat berbuka puasa di luar rumah seperti di restoran pun seringkali berupa minuman bersantan dan makanan gorengan. Kebiasaan seperti ini yang sulit untuk diubah, namun menurut Rita sebenarnya bisa dibiasakan. Ada baiknya untuk lebih banyak mengonsumsi buah-buahan untuk menu pembuka saat berbuka puasa.

“Buah-buahan itu sifatnya netral, tapi ingat ada juga beberapa buah yang bersifat asam, misalnya mangga muda. Yang semacam ini sebaiknya jangan digunakan sebagai menu berbuka puasa,” terang Rita yang merupakan lulusan magister jurusan Gizi Klinik di Universitas Gadjah Mada dan dosen pengajar jurusan Gizi di Politeknik Kesehatan Jakarta II ini.

Sedangkan untuk menu utama, Rita menyarankan untuk memilih menu karbohidrat yang lebih lembut. “Karbohidrat lembut seperti bubur atau ketupat tidak masalah kalau mau dihidangkan untuk berbuka puasa,” lanjutnya.

Dalam kondisi perut kosong seharian, metabolisme tubuh tentunya berjalan lebih lambat dari biasanya. Saat tiba waktunya berbuka, maka perut juga sebaiknya diberikan makanan yang lebih lembut agar bisa beradaptasi sebelum dipaksa untuk makan makanan yang lebih berat. (dtk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *