https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Korban mudik mencapai 471 orang meninggal – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Korban mudik mencapai 471 orang meninggal

Korban mudik mencapai 471 orang meninggal

Bintang Pos, Jakarta – Hingga H+2 atau dua hari pasca-Lebaran Idul Fitri 1434 Hijriah yaitu Sabtu (10/8), jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas arus mudik tercatat telah mencapai 471 orang.

“Dari sebanyak 2.095 kejadian kecelakaan, korban meninggal hingga kemarin 471 orang,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto, di Jakarta, Minggu.

Selain itu, dia merinci jumlah korban luka berat 747 orang dan luka ringan sebanyak 2.688 orang.

Dari keseluruhan jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan hingga H+2 tercatat sebanyak 3.621 unit dengan mayoritas merupakan sepeda motor sebanyak 2.517 unit, disusul 588 mobil penumpang, 270 mobil barang, 140 unit bus, 94 kendaraan tidak bermotor, dan 12 kendaraan khusus.

Terkait dengan penyebab kecelakaan, pada umumnya disebabkan oleh kondisi pengemudi yang mengantuk dan kelelahan.

Dia menambahkan pada H+2, terjadi 104 kasus kejahatan, meningkat dari hari sebelumnya, Jumat (9/8) atau H+1 sebanyak 64 kasus.

“Terdiri atas kasus kejahatan konvensional 101 dan kasus kejahatan transnasional 3 kasus,” ungkapnya.

Sejak Operasi Ketupat 2013 digelar hingga H+2, kepolisian mencatat kejahatan konvensional telah terjadi sebanyak 1.273 kasus, kejahatan transnasional 40 kasus, kejahatan terhadap kekayaan negara delapan kasus dan kejahatan berimplikasi kontijensi dua kasus.

Sementara terkait kasus kriminalitas hingga H+2, kasus curanmor menempati urutan tertinggi 138 kasus, lalu pencurian dengan pemberatan (curat) 129 kasus, penganiayaan berat (anirat) 72 kasus, dan curas 20 kasus.

Agus mengatakan wilayah yang paling banyak terdapat kasus kejahatan yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).(ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *