Jakarta – Pendukung atau loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengungkap mengenai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad. Tahun 2011, saat Komisi III DPR RI menyeleksi calon pimpinan KPK, Abaraham pernah dua kali menemui, dan melobi sekaligus meminta dukungan Anas agar anggota Fraksi Partai Demokrat di Komisi III memilihnya.
Demikian disampaikan mantan Ketua Departemen Sosial DPP Partai Demokrat Sri Mulyono saat berbincang dengan awak redaksi Tribunnews.com di Jakarta, Minggu (12/1/2014) kemarin. Sri yang kini aktif sebagai pengurus organisasi bentukan Anas, yakni Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), mengungkapkan, Abraham Samad selaku calon pimpinan KPK sempat mendatangi dan menemui Anas Urbaningrum selaku Ketua Umum Partai Demokrat (PD) di kediaman keluarga di Duren Sawit Jakarta Timur.
Dalam dua pertemuan itu, Abraham Samad memohon kepada Anas Urbaningrum agar suara anggota Fraksi Partai Demokrat di Komisi III DPR diarahkan untuk dirinya sehingga bisa menjadi Ketua KPK. “Kan sebelum Abraham Samad jadi ketua KPK, dia nyembah-nyembah ke Anas. Datang dua kali ke rumah Anas di Duren Sawit, minta dukungan dari Anas supaya terpilih jadi Ketua KPK. Anas saat itu kan Ketua Umum,” ungkap Sri Mulyono.
Sri Mulyono menceritakan, kedatangan Abraham Samad dua kali ke Anas Urbaningrum dilakukan saat dan setelah proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon pimpinan dilakukan di Komisi III DPR RI pada 21 November 2011.
“Abraham Samad datang dua kali ke Anas, ke Duren Sawit. Yang bawa Samad ke rumah Anas itu fungsionaris Partai Demokrat juga. Saya tahu orangnya,” ujar Sri Mulyono yang mengetahui dua pertemuan itu.
Dengan begitu, Sri Mulyono mengakui Abraham Samad adalah ‘bawaan’ PD. “Jadi, Abraham Samad datang minta dukungan Pak Anas sebagai ketua umum supaya suaranya lari ke dia,” beber Sri.
Namun, dua tahun berselang, Anas Urbaningrum menjadi tahanan KPK atas kasus dugaan penerimaan gratifikasi terkait proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor dan proyek-proyek lainnya. Dan Abraham Samad lah orang yang menandatangani surat penahanan Anas tersebut.
Menurut Sri Mulyono, ucapan terima kasih dari Anas untuk Samad dalam pidato penahanannya pada Jumat, 10 Januari 2014 lalu, bermaksud menyindir Samad, yakni orang yang pernah memohon bantuan agar terpilih menjadi Ketua KPK. “Anas memang jago kasih sinyal-sinyal, termasuk kepada Abraham Samad.”