Bintang Pos, Kediri – Bakal calon Gubernur Jawa Timur Bambang DH mengaku sudah menghitung kekuatan lawan menjelang Pilkada Jatim 29 Agustus mendatang, termasuk jika hanya ada dua pasangan calon yang bertarung.
“Kami sudah hitung peta dan kekuatan para pendukung jika nanti calon Gubernur hanya ada dua. Yang jelas, kami selalu optimis,” katanya dikonfirmasi tentang kesiapan keikutsertaan Pilkada Jatim, Kamis malam.
Bambang DH datang ke Blitar. Ia menghadiri kegiatan tumpengan yang diselenggarakan Pemkot Blitar dalam acara haul atau peringatan wafatnya mantan Presiden Soekarno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar yang ke-43.
Ia datang dengan rombongan menghadiri acara tersebut. Ia mengikuti rangkaian acara mulai dari pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, serta pembacaan tahlil dengan tujuan kirim doa.
Bambang juga mengatakan, kedatangannya dalam acara selain mendoakan arwah Bung Karno juga berharap berkah. Ia berharap, dalam pilkada nantinya bisa lebih siap menghadapi lawan-lawannya.
Ia juga menegaskan, jika terpilih nantinya akan menjalankan semangat Bung Karno yaitu berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945. Ia berjanji, akan memprioritaskan sektor pendidikan dan kesehatan.
Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar, Kamis malam mengatakan semnangat Bung Karno untuk terus menjaga jati diri bangsa yang berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945 harus terus ditegakkan.
“Ini sesuai dengan cita-cita ‘founding fathers’ yang mencetuskan nilai luhur berbangsa serta bernegara. Bangsa Indonesia harus kembali pada jati diri bangsa yang berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945,” katanya.
Haul dengan membawa 1.000 tumpeng tahun ini berbeda dengan sebelumnya, dimana sebelumya masih ada anggota keluarga dari mantan Presiden yang datang. Saat ini, tidak ada keluarga yang datang, hanya ada para petinggi partai serta sejumlah calon legislatif.
Acara 1.000 tumpeng itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan di bulan Bung Karno yang diselenggarakan Pemkot Blitar. Sebelumnya, pemkot juga menggelar kegiatan khataman Kitab Suci di lokasi makam. (ant)