Bintang Pos, Mojokerto – Banyak PNS di lingkungan Pemkot Mojokerto kedapatan terlibat dalam kegiatan dukung mendukung bakal pasangan calon dalam Pilwali Mojokerto. Tidak saja PNS setingkat pegawai, namun PNS eselon bahkan kedapatan terlibat dalam kegiatan dukung mendukung bakal calon. Keterlibatan ini juga sudah masuk dalam laporan Panwalsu.
Laporan ini juga tak hanya terhenti di lembaga Panwaslu. Keterlibatan mereka juga sudah sampai di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Mojokerto. Namun, sampai saat ini belum ada tindakan dan sanksi untuk PNS. Baik dari BKD maupun Inspektorat.
“Banyak SMS dan BBM masuk ke kami mengenai keterlibatan PNS kita dalam kegiatan dukung mendukung dalam calon dalam Pilwali. Namun secara kelembagaan Pemkot, kami pastikan bahwa seluruh PNS netral dalam Pilwali,” kata Kepala BKD Kota Mojokerto Muhammad Ali Imron, Senin (10/6/2013).
Imron tak bisa menindak karena berdalih bahwa dirinya belum mendapat bukti konkret. Semisal foto PNS yang bersangkutan. Imron tak berani melangkah seperti menegur hingga memberi sanksi. Sebab, sejauh ini tak ada bukti pendukung. “Saya akui, kalau informasi yang masuk ke kami memang banyak yang terlibat,” tandas Imron.
Termasuk terakhir, ada salah satu satu anak buahnya yang menduduki jabatan Kasubbid kedapatan menghadiri sosialisasi bakal calon Abdi (Ayub Busono-Mulyadi) di Pasar Burung Empunala beberapa hari lalu. Memang hadir PNS berisinial H kedapatan duduk satu meja dengan Tim Pemenangan (TP) calon Abdi. PNS ini memiliki kedudukan berpengaruh di BKD. Dia bersama satu PNS yang lain.
“Sesuai amanat PP 53 Tahun 2010 tentang Disipin PNS, PNS dilarang terlibat dalam kegiatan dukung mendukung calon kepala daerah. Artinya secara yuridis formal, larangan ini untuk dukungan calon kepala daerah yang sudah ditetapkan. Saya belum berani melangkah karena masih bakal calon,” kata Imron.
Dengan realita banyaknya PNS yang terlibat dukung mendukung calon mengindikasikan bahwa para PNS ini tal mengindahkan seruan Wali Kota Abdul Gani Soehartono. Orang nomor satu di Pemkot ini selalu menyerukan bahwa PNS di lingkungannya bersikap netral. Namun kenyatannya banyak di antara PNS ini malah terbuka hadir dalam kegiatan bakal pasangan calon tertentu. (sry)