Madura9, JAKARTA – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menegaskan bahwa bibit Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman akan diserahkan ke PT Biofarma pada bulan Mei.
“Diperkirakan bibit vaksin yang bisa diberikan ke Biofarma sekitar bulan Mei ya, bulan depan ya. Mudah-mudahan ini bisa terpenuhi,” ungkap Bambang pada Pengawalan Vaksin Merah Putih, Selasa (13/4/2021).
Saat ini ada enam lembaga yang mengembangkan Vaksin Merah Putih , yaitu Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Airlangga (Unair), LIPI, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada dengan masing-masing platform yang berbeda.
Bambang mengatakan ada dua lembaga yang pengembangan vaksin paling cepat yakni salah satunya yakni Eijkman. “Kita bisa melihat bahwa dari 6 yang sedang bekerja ini , ada dua yang perkembangannya paling cepat yaitu dari Eijkman dengan protein rekombinan khususnya yang ekskresi ragi atau ekskresi yeast, di mana PT Biofarma sudah siap menjadi pihak manufacturingnya,” ungkapnya.
Namun, saat ini yang menjadi fokus utama yakni pembuatan Vaksin Merah Putih dengan pengembangan ekskresi yeast. Sementara untuk ekskresi mamalia, Bambang mengatakan bahwa Biofarma belum siap. “Untuk yang mamalia, ekskresi mamalia sebenarnya sudah siap, tetapi Biofarma-nya yang belum siap untuk menangani ekskresi mamalia. Kemudian kami fokus kepada ekskresi yeast,” paparnya.
Satu lagi yang paling cepat dalam pengembangan Vaksin Merah Putih adalah Universitas Airlangga. “Satu lagi yang juga terkenal cepat itu adalah dengan Universitas Airlangga yang menggunakan inactivated virus. Dan sudah mendapat Mitra industri yaitu PT Biotis.”
PT Biotis, lanjut Bambang, menurut info yang pihaknya terima sedang mengurus izin CPOB-nya dengan BPOM. “Dan tentunya kita juga harapkan dukungan agar kita punya industri pengembangan vaksin di luar Biofarma ya,” ungkap Bambang. sin