Terasberita9.com, Bangkalan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan memberikan perhatian serius terhadap upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Untuk itu, Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron mengajak seluruh stakeholder untuk bersama-sama melakukan upaya tersebut.
“Saya ingin semua menaruh perhatian besar terhadap masalah ibu melahirkan yang beresiko tinggi,” jelas Ra Latif saat menghadiri acara penurunan AKI dan AKB, Baksos dan Santunan anak yatim di Kecamatan Kamal, Kamis (27/1/2022). Acara ini digelar oleh Laskar Sabilillah yang dikemas melalui pengobatan massal.
Ra Latif menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas dukungan yang diberikan untuk menurunkan angka AKI dan AKB di Kabupaten Bangkalan.
Dijelaskan Ra Latif, persoalan AKI dan AKB merupakan agenda pembangunan nasional. Sementara Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu lokus penurunan AKI dan AKB di Jawa Timur. Pada tahun 2021 jumlah kematian ibu dan bayi di Kabupaten Bangkalan cukup mengkhawatirkan. Tercatat angka AKI sebanyak 42 orang dan AKB 99 orang.
Menurutnya, salah satu penyebab kematian ibu dan bayi adalah hipertensi dalam kehamilan dan pendarahan pasca persalinan. Sedangkan kematian bayi disebabkan oleh komplikasi intrapartum dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
“Jadi kunci penurunan risiko tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas layanan ANC (Ante Natal Care/kunjungan kehamilan ke tenaga kesehatan). Dokter atau bidan harus meningkatkan layanan ini agar Risiko AKI dan AKB dapat ditekan,” katanya.
Meski demikian, lanjut Bupati, perencanaan ANC ini tidak dapat berjalan hanya dari satu sisi, melainkan perlu dukungan dari semua sektor mulai dari PPK, Kader, Apartur Desa, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama.
“Dorong dan dampingi mereka ibu hamil untuk mengikuti program ANC Terpadu. Ini bertujuan agar pelayanan kesehatan selama hamil sampai 42 hari setelah melahirkan terjamin. Ini harus dan wajib,” tegas Ra Latif . pemk