https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

PENDIDIKAN – Page 3 – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Dosen Tersertifikasi, Kadin Institute targetkan 1.000 dosen di Jatim

Dosen Tersertifikasi, Kadin Institute targetkan 1.000 dosen di Jatim

darulhikamalfikri.com, Surabaya – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur melalui Kadin Institute menargetkan 1.000 dosen di wilayah itu tersertifikasi, khususnya program tenaga kerja, melalui program Uji Kompetensi Teknis Dosen.

Direktur Kadin Institute Nurul Indah Susanti di Surabaya, Jumat, mengatakan saat ini jumlah dosen di Jatim yang telah tersertifikasi program tenaga kerja masih sangat kecil, padahal dalam Permendikbud Nomor 3/2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi meminta adanya keharusan dosen untuk mengikuti program Uji Kompetensi Teknis Dosen.

“Kami berupaya memfasilitasi dosen dan tenaga kerja mendapatkan sertifikasi profesi sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Target kami bisa mensertifikasi seribu dosen,” kata Indah.

Dia mengatakan target ini mengacu pada Permendikbud nomor 3/2020 untuk memenuhi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) serta membentuk mahasiswa kompeten dan dosen kompeten.

Langkah awal, kata Indah yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang SDM dan Ketenagakerjaan Kadin Jatim itu, Kadin Institute telah melatih 82 dosen dan uji kompetensi teknis dosen dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Dari 82 dosen itu, terbagi dalam tiga klasifikasi, pertama bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) skema Supervisor SDM, kedua bidang Metodologi Instruktur skema Pengelola Lembaga Pelatihan dan ketiga bidang Lingkungan Hidup skema AMDAL.

“Tiga jenis program pelatihan ini sangat penting dalam pengembangan SDM Perguruan Tinggi di masing-masing fakultas dan prodi yang diimpelmentasikan sesuai dengan bidang kelembagaannya,” katanya.

Langkah berikutnya, total ada sekitar 200 lebih dosen Unesa telah mengikuti pelatihan dan uji kompetensi teknis dosen sesuai dengan bidang kompetensinya.

“Dalam waktu dekat pelatihan dan uji kompetensi teknis dosen juga akan dilaksanakan untuk dosen di beberapa Universitas yang telah bekerja sama dengan kami,” katanya.

Dia mengatakan dalam dunia industri yang semakin maju, dosen dan tenaga kerja dituntut lebih berkompeten dalam mengembangkan kompetensi sesuai dengan bidang masing-masing.

“Atas dasar itu Kadin Institute memberikan pelatihan terhadap dosen dan tenaga kerja sesuai kompetensi teknis dan di harapkan out put nya akan di terima oleh dunia industri,” katanya.

Sementara itu, pelaksanaan pelatihan dilakukan Kadin Institute bekerja sama dengan Perguruan Tinggi negeri maupun swasta, serta bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi sesuai bidang kompetensi serta Industri . (ant)

Wakil Ketua DPRD Dorong Pemkot Membuka Semua Kelas SD-SMP

Wakil Ketua DPRD Dorong Pemkot Membuka Semua Kelas SD-SMP

Terasberita9.com, Surabaya  – Pertahanan terkuat dari serangan virus Corona atau Covid-19 adalah diri sendiri. Berupa ketaatan menjalani 3 M, yakni menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan secara bersih.

Dengan pertahanan 3 M, masyarakat bisa lebih aman dalam menjalani aktivitas keseharian. Persoalannya, aktivitas saat ini masih dalam berbagai pembatasan. Misalnya aktivitas belajar mengajar di sekolah. Aktivitas di sekolah belum selonggar aktivitas di pasar.

Situasi itulah yang dilihat oleh Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti. Maka, Reni mendorong Pemkot untuk membuka semua kelas SD maupun SMP.

“Jadi sekolah belum berjalan normal, ini saya kira yang harus mendapat perhatian dan saya mendorong agar sekolah SD/SMP di Kota Surabaya tidak hanya yang masuk itu kelas 6 atau mungkin SMP ya. Kelas-kelas lainnya diberi kesempatan untuk masuk juga,” kata Reni saat dihubungi, Selasa (23/11/2021).

Legislator PKS ini mengatakan jika kemudian ada orang tua tidak memberikan izin untuk mengikuti PTM itu tidak menjadi masalah, terpenting dia menegaskan untuk membuka semua kelas tidak hanya kelas 6 untuk SD.

“Untuk orang tua yang punya pilihan-pilihan tidak masalah yang masih berkenan untuk di rumah tidak apa-apa, tapi untuk SD buka, jangan hanya kelas 6. Karena kondisinya pun kita lihat sekarang disini juga ramai (pasar Tunjungan, red.),” tegas Reni.

Menurutnya sekolah semestinya sudah memiliki sistem yang mengatur keamanan dan prosedur protokol kesehatan. Kalaupun kemudian nanti ada kasus, dia meminta sekolah menyiapkan mitigasi yang cepat.

“Misalkan, ada yang terpapar itu nanti mitigasinya disiapkan secara cepat. Tetapi bukan berarti kemudian kita lama tidak membuka PTM di sekolah,” ungkapnya.

Apalagi, lanjut Reni, ketika datang ke pembukaan pasar Tunjungan sangat ramai. Lantas, dia memikirkan bagaimana nasib anak-anak yang sekolah.

“Kasihan anak yang sekolah, harusnya diberi kesempatan untuk memulai pembelajaran tatap muka. Itu saya kira yang harus mendapat perhatian, saya sangat berharap untuk segera PTM dibuka kembali dan diperlakukan untuk semua kelas,” ucapnya.

Dia berharap PTM segera dinaikkan dari 25% menjadi 50% secara bertahap sampai kemudian bisa mencapai 100% kehadiran. Mengingat semua telah berjalan normal.

“Semoga tidak ada gelombang baru, atau gelombang ketiga di bulan Desember atau mungkin di tahun depan, jaga kesehatan selalu, semangat selalu kita sama-sama doakan yang terbaik untuk Surabaya,” tandasnya.

Lantas bagaimana tanggapan dari Pemerintah Kota Surabaya?

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta semua sekolah di Surabaya, baik Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang hendak menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) harus dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Dia juga menegaskan bahwa setiap sekolah yang akan melakukan PTM itu harus mendapatkan asesmen dari Satgas Covid-19 Surabaya.

“Jadi, saya inginnya semua sekolah di Surabaya dibuka, mulai dari SD-SMP saya ingin tatap muka (PTM). Tapi harus menjalankan asesmennya dulu, kalau lulus asesmen baru dibuka. Tapi kalau belum lulus asesmen, berarti sekolah itu belum siap melaksanakan PTM,” kata Eri saat menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Nasional dan Forum Ilmiah Guru dan Tenaga Kerja Kependidikan yang digelar di Graha Sawunggaling, komplek gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Selasa (23/11/2022).

Dia kembali menegaskan bahwa saat ini boleh atau tidak boleh dibukanya sekolah itu bukan karena Pemkot Surabaya melarang. Akan tetapi, pemkot berusaha memastikan bahwa pihak sekolah sudah menjalankan asesmen dan mendapat persetujuan dari orang tua atau wali murid terlebih dahulu, sebelum melaksanakan PTM.

“Anak-anak yang ikut PTM harus melalui persetujuan orang tuanya, meskipun sedikit yang masuk harus tetap digelar PTM,” tegasnya.

Eri juga menjelaskan bahwa setelah dinyatakan lulus asesmen, maka masing-masing sekolah harus melakukan simulasi. Setelah simulasi dinilai berhasil, maka sekolah itu diperbolehkan untuk buka dan melaksanakan PTM.

“Maka dari itu, mulai saat ini kita belajar menerapkan prokes. Insya Allah, saya pastikan lagi harus ada izin dari orang tuanya. Kalau saya bilang hari ini buka, ya harusnya hari ini sudah bisa buka, masio (meskipun) siswanya 5 sampai 10 orang, ya kita buka. Kalau kita yakin melakukan ini (PTM), yang lainnya saya yakin akan ikut. Kalau nggak ada yang yakin, kapan mulainya? Bismillah saja,” kata dia.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran kepala sekolah serta guru dalam menjaga dan mengawasi prokes para siswa-siswinya saat di sekolah. Dia juga mengingatkan, agar para wali murid turut andil dalam mengawasi anak-anaknya setelah mengikuti PTM di sekolah.

“Karena untuk menjaga ini (prokes) tidak bisa sendiri. Saya nyuwun tulung (minta tolong) pengertiannya. Kenapa? Nanti muncul anggapan ada klaster sekolah, padahal anaknya sendiri kalau main keluar rumah tidak menggunakan masker. Nanti kalau kena Covid-19, bilangnya gara-gara di sekolah. Kan nggak fair juga,” tuturnya.

Eri itu berharap, sebelum sekolah dibuka, ia meminta warga Kota Surabaya bisa mengedukasi diri sendiri soal pentingnya menjaga prokes. Bukan itu saja, ia juga ingin para wali murid, kepala sekolah dan guru SD – SMP se-Surabaya, turut serta mengedukasi anak-anaknya sebelum mengikuti PTM di sekolah.

“Bahkan, saya mengedukasi diri saya sendiri. Ayo, seluruh warga Surabaya mengedukasi dirinya sendiri, semua orang tua, guru, kepala sekolah dan semuanya mengedukasi. Ayo kita jalan bareng, tidak bisa saling menyalahkan dalam hal ini (menerapkan prokes). Insyallah bisa,” pungkasnya. [brj]

Reni Astuti: Dispendik Wajib Bantu Sekolah untuk Lulus Assessment PTM

Reni Astuti: Dispendik Wajib Bantu Sekolah untuk Lulus Assessment PTM

Terasberita9.com, Surabaya – Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti mendorong Dinas Pendidikan untuk membantu sekolah yang belum lulus assessment. Dia menyebut banyak menerima laporan dimana masih banyak sekolah SD dan SMP yang belum lulus asesment dan mendapatkan rekomendasi untuk menyelenggarakan PTM.

“Surabaya sudah zona kuning sejak September lalu, sangat disayangkan jika masih banyak SD/SMP yang belum lulus asesment. Ini kewajiban Pemerintah Kota dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk membantu sekolah tersebut, kepala Dinas Pendidikan tolong fokus urus ini, kasihan anak Surabaya yang ingin segera PTM jadi tidak terlayani,” kata Reni, saat dihubungi Rabu (24/11/2021).

Reni menuturkan bahwa dalam SKB 4 Menteri no.23425/A5/HK.01.04/2021, pemerintah daerah wajib membantu satuan pendidikan memenuhi daftar periksa dan menyiapkan protokol kesehatan.

Dalam SKB 4 Menteri ini juga diatur bahwa prosedur PTM menjadi 2 model yaitu PTM masa transisi dan PTM masa kebiasaan baru.

Jika di masa transisi kegiatan olahraga dan ekstrakulikuler tidak diperbolehkan, di masa kebiasaan baru sudah diperbolehkan dengan prokes. Begitu juga kantin sekolah diperboleh dibuka.

“Dinas pendidikan agar segera mengklasifikasi sekolah kedalam 2 prosedur PTM ini. Saya minta SKB 4 Mentri ini diperhatikan dan segera tindak lanjut, fokus siapkan PTM yang sehat sekaligus PJJ yang inovatif, dengan demikian semua siswa terlayani dengan baik dan aman,” jelas Reni.

Legislator PKS ini mendorong dinas pendidikan lebih sigap dalam memperluas kesiapan sekolah dalam menyelenggarakan PTM agar kesenjangan layanan pendidikan tidak terjadi di Surabaya.

“Sekali lagi, tolong sekolah yang dinilai dinas belum layak PTM agar dibantu, hadir dan bantu sekolah yang masih kesulitan penuhi sarana prasarana dan kendala lainnya, agar semua siswa terlayani,” pungkas Reni. [brj]

Walikota Surabaya Minta Semua Sekolah Gelar PTM dengan Prokes Ketat

Walikota Surabaya Minta Semua Sekolah Gelar PTM dengan Prokes Ketat

Terasberita9.com, Surabaya – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta semua sekolah di Surabaya, baik Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Dia juga menegaskan bahwa setiap sekolah yang akan melakukan PTM itu harus mendapatkan asesmen dari Satgas Covid-19 Surabaya.

“Jadi, saya inginnya semua sekolah di Surabaya dibuka, mulai dari SD-SMP saya ingin tatap muka (PTM). Tapi harus menjalankan asesmennya dulu, kalau lulus asesmen baru dibuka. Tapi kalau belum lulus asesmen, berarti sekolah itu belum siap melaksanakan PTM,” kata Eri saat menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Nasional dan Forum Ilmiah Guru dan Tenaga Kerja Kependidikan yang digelar di Graha Sawunggaling, komplek gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Selasa (23/11/2022).

Dia kembali menegaskan bahwa saat ini boleh atau tidak boleh dibukanya sekolah itu bukan karena Pemkot Surabaya melarang. Akan tetapi, pemkot berusaha memastikan bahwa pihak sekolah sudah menjalankan asesmen dan mendapat persetujuan dari orang tua atau wali murid terlebih dahulu, sebelum melaksanakan PTM.

“Anak-anak yang ikut PTM harus melalui persetujuan orang tuanya, meskipun sedikit yang masuk harus tetap digelar PTM,” tegasnya.

Eri juga menjelaskan bahwa setelah dinyatakan lulus asesmen, maka masing-masing sekolah harus melakukan simulasi. Setelah simulasi dinilai berhasil, maka sekolah itu diperbolehkan untuk buka dan melaksanakan PTM.

“Maka dari itu, mulai saat ini kita belajar menerapkan prokes. Insya Allah, saya pastikan lagi harus ada izin dari orang tuanya. Kalau saya bilang hari ini buka, ya harusnya hari ini sudah bisa buka, masio (meskipun) siswanya 5 sampai 10 orang, ya kita buka. Kalau kita yakin melakukan ini (PTM), yang lainnya saya yakin akan ikut. Kalau nggak ada yang yakin, kapan mulainya? Bismillah saja,” kata dia.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran kepala sekolah serta guru dalam menjaga dan mengawasi prokes para siswa-siswinya saat di sekolah. Dia juga mengingatkan, agar para wali murid turut andil dalam mengawasi anak-anaknya setelah mengikuti PTM di sekolah.

“Karena untuk menjaga ini (prokes) tidak bisa sendiri. Saya nyuwun tulung (minta tolong) pengertiannya. Kenapa? Nanti muncul anggapan ada klaster sekolah, padahal anaknya sendiri kalau main keluar rumah tidak menggunakan masker. Nanti kalau kena Covid-19, bilangnya gara-gara di sekolah. Kan nggak fair juga,” tuturnya.

Eri itu berharap, sebelum sekolah dibuka, ia meminta warga Kota Surabaya bisa mengedukasi diri sendiri soal pentingnya menjaga prokes. Bukan itu saja, ia juga ingin para wali murid, kepala sekolah dan guru SD – SMP se-Surabaya, turut serta mengedukasi anak-anaknya sebelum mengikuti PTM di sekolah.

“Bahkan, saya mengedukasi diri saya sendiri. Ayo, seluruh warga Surabaya mengedukasi dirinya sendiri, semua orang tua, guru, kepala sekolah dan semuanya mengedukasi. Ayo kita jalan bareng, tidak bisa saling menyalahkan dalam hal ini (menerapkan prokes). Insyallah bisa,” pungkasnya. [brj]

Tidak Lolos Seleksi P3K, Puluhan GTT/ PTT K2 Geruduk DPRD Magetan

Tidak Lolos Seleksi P3K, Puluhan GTT/ PTT K2 Geruduk DPRD Magetan

darulhikamalfikri.com, Magetan – Ratusan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) kategori khusus (K2) di Magetan tidak lolos seleksi PPPK. Puluhan perwakilan mengadu ke DPRD Magetan, Senin (1/10/2021)

Puluhan perwakilan ini diterima oleh Komisi A DPRD setempat di ruang pertemuan gedung DPRD setempat. Mereka mengeluhkan nasibnya yang tidak lulus tes P3K dan tidak ada formasi bagi PTT. GTT yang lulus PG namun tidak lulus P3K. Continue reading →

Mendikbud Nadiem Makarim Kunjungi Jombang, Bupati Mundjidah Terima Pesan Khusus

Mendikbud Nadiem Makarim Kunjungi Jombang, Bupati Mundjidah Terima Pesan Khusus

darulhikamalfikri.com, Jombang  – Bupati Jombang Mundjidah Wahab mendampingi kunjungan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim ke Ponpes (Pondok Pesantren) Tebuireng, Kamis (21/10/2021).

Selain mengikuti pertemuan di dalem kasepuhan (rumah induk pesantren), Mundjidah juga nampak berbincang serius dengan Mendibud Nadiem di depan rumah induk tersebut. Bupati melaporkan kondisi pembelajar tatap muka (PTM) di Jombang. Juga melaporkan bahwa Kabupaten Jombang sudah masuk PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 1. Mendapat laporan itu, Mendikbud memberikan acungan jempol. “Bagus itu,” kata Mendikbud sembari mengangkat jempolnya.

Usai berbincang dengan Bupati Jombang, Mendikbud Nadiem kemudian memasuki rumah induk Ponpes Tebuireng Jombang. “Tadi ada beberapa hal yang dipesankan oleh Pak Menteri. Di antaranya tentang PTM (pembelajaran tatap muka),” kata Bupati Munjidah.

Dalam perbincangan tersebut, lanjut Bupati Jombang, Mendikbud Nadiem Makarim mengharapkan PTM tidak dibatasi. Kemudian rencananya, Januari tahun depan PTM dilakukan secara penuh. “Kalau saat ini PTM masih bergiliran. Insya Allah, Januari sudah (PTM) penuh. Selain itu Mas Menteri juga menyampaikan pesan soal program kampus merdeka dan guru penggerak,” kata Bupati Jombang.

Selain didampingi Bupati Jombang Mundjidah Wahab, dalam kunjungan tersebut Mendikbud Nadiem Makarim disambut pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfidz atau Gus Kikin. Mereka kemudian melakukan ramah tamah di dalem kasepuhan atau rumah induk pesantren.

Terakhir, Mendikbud Nadiem Makarim melakukan ziarah ke makam yang ada di pesantren tersebut, yakni makam pendiri NU Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari, kemudian makam pahlawan nasional KH Abdul Wahid Hasyim, makam mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, serta makam KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah. [brj]

Dirjen Diktiristek Ingatkan Bahaya Broken Link Kampus dan Dunia Kerja dalam Pembukaan ISST 2021

Dirjen Diktiristek Ingatkan Bahaya Broken Link Kampus dan Dunia Kerja dalam Pembukaan ISST 2021

darulhikamalfikri.com- Pemerintah terus berupaya meningkatkan relevansi kurikulum di pendidikan tinggi dengan dunia industri. Tujuannya, riset dan inovasi di perguruan tinggi sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Nizam menyampaikan jangan sampai terjadi broken link antara perguruan tinggi dengan dunia usaha.

Andai broken link ini terjadi, maka inovasi atau riset di perguruan tinggi tidak relevan dengan kebutuhan dunia industri. Di antara cara mencegah broken link itu, dengan membuat fleksibilitas dalam kurikulum perguruan tinggi. Seperti memperbanyak kesempatan mahasiswa untuk terjun di dunia kerja atau dunia industri.

Sebaliknya kampus juga terbuka untuk dunia industri atau dunia kerja dalam proses pembelajaran. Misalnya pelibatan tenaga ahli atau tenaga terampil dalam pembelajaran.
“Kami berupaya menjamin tidak terjadi broken link antara kampus dengan kebutuhan dunia kerja,” kata Nizam dalam pembukaan International Seminar of Science and Technology for Society Development (ISST) 2021 Universitas Terbuka (UT), Kamis (14/10).

Lebih lanjut Nizam mengatakan, saat ini terdapat tantangan yang luar biasa. Di tengah perkembangan teknologi dan revolusi industri 4.0 diperkirakan ada 23 juta pekerjaan yang bakal digantikan oleh robot atau sistem komputasi. Tetapi, di balik ancaman tersebut, kemajuan teknologi juga membuka peluang 27 juta sampai 46 juta juta pekerjaan baru.

“Kami terus berupaya menyiapkan mahasiswa. Supaya memiliki skill sesuai dengan kondisi market yang semakin kompetitif,” jelasnya.

Nizam mengatakan, Pemerintah terus berupaya mengolaborasikan perguruan tinggi dengan dunia industri. Dia meyakini bahwa inovasi tetap menjadi tulang punggung kemajuan Indonesia ke depannya.

Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu juga menyampaikan perguruan tinggi menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi produk merah putih. Ada sejumlah penekanan untuk perguruan tinggi. Yaitu pengembangan iptek hijau atau sustainable development, membangun iptek biru yang berbasis sumber daya maritime, akselerasi transformasi digital, serta inovasi pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. (jwp)

 

Kemendikbudristek buka Program Guru Penggerak Angkatan 4, sebanyak 8.053 Guru Ikuti

Kemendikbudristek buka Program Guru Penggerak Angkatan 4, sebanyak 8.053 Guru Ikuti

darulhikamalfikri.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) kembali menggelar pendidikan Program Guru Penggerak Angkatan 4. Ada 8.053 guru yang tergabung dalam program tersebut dengan menjalani pendidikan selama sembilan bulan.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutannya mengapresiasi para calon Guru Penggerak Angkatan ke-4 yang telah berhasil melalui proses seleksi yang sulit dan intensif.

“Selamat kepada para calon guru penggerak Angkatan ke-4. Saya yakin calon guru penggerak memiliki tekad yang kuat untuk memberikan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak kita,” ungkap dia dalam pembukaan Program Guru Penggerak Angkatan ke-4 secara daring, Jumat (15/10).

Selama sembilan bulan, kata dia akan menjadi pembuktian pertama bagi para calon Guru Penggerak untuk bertemu dengan hal-hal baru yang mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

“Kalau Anda masih ragu, silakan tanya angkatan-angkatan sebelumnya. Tujuan dari program ini adalah memberikan bekal kemampuan kepemimpinan dalam pembelajaran dan pedagogi kepada guru,” ujar Mendikbudristek.

Dengan bekal yang diberikan selama sembilan bulan tersebut, ia berharap para calon Guru Penggerak dapat menggerakan komunitas belajar baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah, untuk menjadi pemimpin pendidikan yang selalu memprioritaskan pemenuhan kebutuhan bagi peserta didik.

“Sembilan bulan ke depan akan menjadi waktu yang sangat berharga bagi Bapak/Ibu untuk mempersiapkan diri untuk menjadi duta belajar di sekolah dan daerah masing-masing,” ungkap Menteri Nadiem.

Di samping itu, Menteri Nadiem juga berharap saat melakukan kunjungan kerja ke daerah, dapat bertemu dan mendengar praktik-praktik baik yang dihadirkan para calon Guru Penggerak untuk memerdekakan anak-anak Indonesia dalam belajar dan pengembangan diri.

“Untuk itu, tetap semangat dan berkolaborasi membangun suatu komunitas karena masa depan pendidikan Indonesia ada di tangan bapak/ibu,” tandasnya. (jwp)

MBKM Unair Beri Peluang Belajar Lintas Prodi Internal dan 8 Aktivitas Lainnya

MBKM Unair Beri Peluang Belajar Lintas Prodi Internal dan 8 Aktivitas Lainnya

Terasberita9.com, Surabaya (beritajatim.com) – Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mulai menerapkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di lintas program studi internal.

“Implementasinya adalah Unair memperbanyak kesempatan bagi mahasiswanya untuk mengambil mata kuliah lintas program studi,” kata Rektor Unair, Prof. Moh Nasih di Surabaya, Jumat.

Dijelaskan Nasih, ada sembilan aktivitas yang bisa diikuti oleh mahasiswa sebagai bagian dari implementasi MBKM di Unair.

Sembilan aktivitas tersebut diantaranya, pertukaran mahasiswa, praktik magang/proyek industri, proyek di desa, penelitian/riset, wirausaha, proyek independen, mengajar di satuan pendidikan, proyek kemanusiaan dan pembelajaran lintas program studi/lintas rumpun ilmu.

“Seperti kebijakan untuk mahasiswa yang mengikuti olimpiade tidak perlu mengikuti KKN dan kegiatan ini dikuatkan lagi lewat MBKM,” katanya.

Kemudian untuk pertukaran mahasiswa, ada banyak mahasiswa dari luar Unair yang mengikuti perkuliahan kampus setempat. Bahkan ada beberapa mahasiswa Unair juga mengikuti perkuliahan di luar negeri juga.

Nasih mengemukakan secara nasional program MBKM ini administrasi dan mekanismenya harus di Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Namun, Unair memiliki kebijakan untuk melakukan aktivitas MBKM secara internal.

“Sehingga tidak harus melalui Jakarta dengan format yang sudah kami tetapkan. Karena berkaitan dengan waktu untuk mencapai 20 SKS di berbagai macam tempat kalau mengikuti aturan dikti sangat terbatasi,” katanya.

Pembelajaran lintas studi ini dikatakan Nasih, sudah dilakukan sejak awal semester. Sehingga tidak ada sekat antarprodi.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa, dan Alumni Unair Prof. Bambang Sektiari Lukiswanto menambahkan bahwa program MBKM ini pada waktu sebelumnya sebagian sudah dilaksanakan. Jadi misal prestasi mahasiswa dalam PKM, prestasi dalam lomba debat ini kemudian diakui dalam SKS.

“Kami mengembangkan inter personal education, terutama bidang kesehatan dan hospital base di RSUA sejak empat tahun lalu. Modul-modul yang sudah kami kembangkan dari program ini sudah diikuti oleh berbagai prodi kesehatan sebelum MBKM berjalan,” ujarnya.

Pihaknya juga mengembangkan dalam Community Base yang sudah berjalan dua atau satu tahun, dan dikembangkan lagi multidisiplinnya hingga memiliki 12 modul.

“Dengan program MBKM kami menjadi lebih mudah menerapkan lebih banyak SKS untuk ditempuh di luar kampus,” kata dia. [brj]

Raih 3 Medali Emas di PON Papua, Pelajar SMPN 40 Surabaya Jadi Inspirasi

Raih 3 Medali Emas di PON Papua, Pelajar SMPN 40 Surabaya Jadi Inspirasi

Terasberita9.com, Surabaya – Gladies Lariesa Garina Haga Kore, pelajar kelas IX SMPN 40 Kota Surabaya berhasil meraih tiga medali emas dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, yang mewakili Provinsi Jawa Timur. Gladies berhasil meraih tiga medali emas dalam Cabang Olahraga (Cabor) Lompat Indah.

Pelajar asal Kota Surabaya tersebut, berhasil meraih 1 medali emas dalam kategori 10 meter dari Menara Putri, kemudian 1 medali emas dalam kategori Papan 3 Meter Putri, dan 1 medali emas dalam kategori Papan 1 Meter Putri.

Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Kota Surabaya, Tri Aji Nugroho mengatakan, bahwa pihaknya bangga dengan prestasi yang telah diraih oleh Gladies. Ia berharap, semangat yang dimiliki Gladies bisa menjadi inspirasi bagi guru dan pelajar yang lainnya.

“Kami bangga dan Alhamdulillah, murid kami bisa memiliki prestasi yang luar biasa pada tingkat Nasional. Kami yakin, dia akan menjadi atlet profesional. Harapan ke depan Gladies bisa menginspirasi kami dan guru-guru yang ada di Kota Surabaya untuk bisa berprestasi,” kata Aji saat dihubungi, Jumat (15/10/2021).

Meskipun proses belajar mengajar di Kota Surabaya belum sepenuhnya digelar secara tatap muka, Aji berpesan, agar para pelajar tetap terus bersemangat untuk bisa memiliki kesempatan yang sama seperti Gladies.

Aji mengaku, bahwa saat ini Dispendik Surabaya tengah fokus menyusun program terkait dengan Pengembangan Talenta Peserta Didik yang ada di Kota Surabaya. Program tersebut nantinya akan memanajemen Talenta Anak Didik di Kota Surabaya, mulai bidang akademis, olahraga, hingga kesenian.

“Sudah disampaikan Bapak Kepala Dinas Pendidikan, bahwa kami akan melatih anak-anak yang ber IQ tinggi, yakni Free Extraordinary You dan program itu menjadi salah satu wadah dari program kami,” ungkap dia.

Sementara itu, Kepala SMPN 40 Surabaya, Eko Widayani menceritakan tentang keseharian Gladies yang dikenal sebagai murid yang rajin dan bertanggung jawab dengan tugas-tugas sekolahnya. Sebab, sejak kelas VII, Gladies sudah dikenal sebagai murid yang fokus berlatih pada Cabang Olahraga Lompat Indah.

“Meskipun Gladies ini sibuk berlatih untuk mempersiapkan diri menuju pertandingan, dia tidak pernah lupa untuk berkoordinasi dengan guru mata pelajaran terkait yang juga didampingi oleh Wali Kelas. Ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab Gladies pada mata pelajaran,” ujar Eko Widayani.

Tak hanya itu, Eko Widayani juga mengaku, bahwa sejak Gladies bersekolah di SMPN 40 Kota Surabaya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan orang tua Gladies untuk mengembangkan bakatnya pada Cabang Olahraga Lompat Indah. Hasilnya, Gladies mampu membawa pulang tiga medali emas sekaligus.

“Kita memberikan motivasi dalam pengembangan prestasi Gladies, akhirnya terjalin dengan sebuah Club. Alhamdulilah bisa mewakili Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya untuk mengikuti PON XX di Papua pada Cabang Olahraga Lompat Indah. Semoga prestasi ini bisa ditiru oleh adik atau teman-temannya,” pungkasnya. [brj]