https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

PENDIDIKAN – Page 4 – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Walikota Eri Cahyadi Tegaskan Pembelajaran Tatap Muka di Surabaya Aman

Walikota Eri Cahyadi Tegaskan Pembelajaran Tatap Muka di Surabaya Aman

Terasberita9.com – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memaparkan pembelajaran tatap muka yang aman saat menjadi narasumber dalam bincang wicara bersama UNICEF dan Radio RRI yang digelar secara virtual dari ruang kerjanya di Surabaya, Selasa.

Eri Cahyadi memaparkan rangkaian tahapan dalam menjamin keamanan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk anak-anak di Kota Surabaya, mulai dari vaksinasi untuk guru dan tenaga pengajar, vaksinasi anak, meminta surat persetujuan orang tua, hingga pembentukan Tim Siswa Satgas Sekolah.

“Kami sudah melakukan tahapan-tahapan yang disesuaikan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri). Ada asesmen yang kita lakukan, di mana pemerintah meyakinkan keamanan anak-anak kita saat berada di lingkungan sekolah,” katanya.

Ia juga memastikan bahwa setiap tahapan sebagai bentuk tanggung jawab Pemerintah Kota Surabaya untuk meyakinkan masyarakat, terutama wali murid, bahwa semua perangkat sekolah sudah melakukan vaksinasi.

“Sebagai pemerintah kami meyakinkan orang tua, bahwa semua perangkat sekolah sudah divaksin, kemudian vaksinasi untuk anak di tingkat SD dan SMP juga terus dijalankan,” ujarnya.

Ia menerangkan bahwa Pemkot Surabaya telah membentuk Tim Siswa Satgas Sekolah yang bertugas melakukan pemantauan penerapan protokol kesehatan (prokes) di lingkungan sekolah.

etiap sekolah memiliki satgas anak, bahkan kami juga memberikan rompi. Mereka bertugas memantau penerapan prokes di sekolah dan menegur hingga melarang warga sekolah yang mengabaikan prokes. Itu kami bangga betul, terhadap anak-anak, bisa menjadi satgas untuk saling mengingatkan temannya,” kata dia.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini juga meyakinkan orang tua tentang tidak adanya klaster penularan virus di sekolah. Ia menjelaskan apabila terdapat anak yang terpapar Covid-19, hal itu bisa dipastikan bahwa sekolah bukan menjadi satu-satunya tempat penularan Covid-19.

“Lalu bila ada anak yang terpapar, sebetulnya dia juga bisa jadi tidak terpapar di sekolah. Tapi terpapar di luar sekolah. Ini harus disampaikan bahwa penularan Covid-19 tidak mesti dari lingkungan sekolah, bisa saja kena di tempat lain,” katanya.

Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Surabaya Ermi Ndoen mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya untuk membuat suasana PTM di tengah pandemi yang aman bagi anak. “UNICEF sangat mengapresiasi langkah-langkah Pak Eri. Kota Surabaya juga menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki satgas anak untuk pemantauan Covid-19 di sekolah, ini merupakan langkah dari partisipasi anak, sehingga anak berpartisipasi dalam pemantauan sekolah yang sehat dan aman,” katanya.

Menurut dia, Kota Surabaya sudah melakukan pemantauan secara rutin, salah satunya mengikuti Asesmen Nasional. Hal ini membuktikan bahwa semua kriteria yang diminta oleh kementerian bisa terpenuhi dalam PTM. (jwp)

Kemendikbudristek Rilis Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Guru Merdeka Belajar

Kemendikbudristek Rilis Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Guru Merdeka Belajar

Terasberita9.com – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) merilis program Guru Belajar dan Berbagi Seri Guru Merdeka Belajar. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan para guru menjadi pembelajar sepanjang hayat.

“Hari ini dengan resmi meluncurkan guru belajar dan berbagi seri merdeka belajar, agar guru siap untuk terus belajar dan berbagi,” ucap Dirjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Iwan Syahril dalam webinar Peluncuran Guru Belajar dan Berbagi Seri Guru Merdeka Belajar, Selasa (12/10).

Menurutnya, program ini akan mendorong dan memfasilitasi guru untuk menjadi guru yang berpusat kepada siswa. Adapun, layanan berbasis digital ini merupakan hasil gotong royong antara pihaknya dan berbagai komunitas pendidikan.

Dirinya pun mengharapkan para guru dapat mengikuti berbagai pelatihan dalam program ini. Guru diharapkan mampu mengambil praktik baik dalam mengajar.

“Semoga guru dapat saling menginspirasi dan berbagai inspirasi di seluruh penjuru Indonesia,” ujarnya.

Iwan juga memandang bahwa guru merupakan ujung tombak pendidikan. Guru merupakan teladan setiap peserta didik di seluruh dunia.

“Untuk itu guru harus mampu terus mengembangkan diri, meningkatkan kompetensinya sehingga memberikan layanan yang optimal bagi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran,” tandas dia. (jwp)

Komisi D: Tahun 2021 Beasiswa untuk Siswa SMP Naik 300 Persen

Komisi D: Tahun 2021 Beasiswa untuk Siswa SMP Naik 300 Persen

Nusantara7.com –Beasiswa bagi siswa SMP yang disiapkan Pemkot Surabaya naik 300 persen pada 2021. Pada 2020, pemkot menyalurkan beasiswa CSR perusahaan atau lembaga sebanyak Rp 4,057 miliar.

”Sedangkan pada 2021 meningkat menjadi Rp 12,513 miliar,” tutur Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah, Kamis (7/10).

Dari jumlah itu, total pelajar yang diberi beasiswa mencapai 4.188 siswa. ”Jumlah ini juga meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 1.116 siswa,” ujar Khusnul Khotimah.

Beasiswa bagi pelajar SMP itu makin lengkap dengan pemberian beasiswa bagi pelajar SMA/SMK yang diproyeksikan mulai 2022. Rencananya, Pemkot Surabaya akan mengucurkan dana sebesar Rp 47 M.

Dana tersebut akan disalurkan untuk pembelian seragam dan SPP. Total Rp 47.780.339.650 itu ke dalam anggaran belanja untuk beasiswa siswa SMA/SMK yang keluarganya masuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

”Selain beasiswa untuk pelajar SMP, SMA/SMK, Pemkot juga telah memiliki program beasiswa bagi anak-anak Surabaya yang kuliah di berbagai perguruan tinggi,” papar Khusnul Khotimah.

Dengan adanya beasiswa itu, menurut alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu, juga bakal menghapus siswa putus sekolah. Sehingga Surabaya ke depan menjadi daerah yang berkembang kualitas SDM-nya.

”Salah satu langkah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan kualitas SDM yang baik. Untuk itu, kami sangat senang, karena sudah tidak ada lagi alasan siswa putus sekolah karena tidak mampu bayar biaya pendidikan,” ucap Khusnul.

(jwp)

Finalis Adiwiyata Jatim 12 Sekolah di Surabaya Lolos Tahap Awal

Finalis Adiwiyata Jatim 12 Sekolah di Surabaya Lolos Tahap Awal

Nusantara7.com –Sebanyak 12 sekolah di Kota Surabaya dinyatakan lolos pada tahap awal atau tahap administrasi dan dokumentasi oleh tim penilai Adiwiyata Provinsi Jawa Timur 2021. Sejak beberapa waktu lalu, 12 sekolah itu dilakukan verifikasi lapangan tim penilai Adiwiyata dari Pemprov Jatim.

Hari ini (7/10), tim penilai itu melakukan verifikasi lapangan di SDN Ngagel 1 Jalan Ngagel Mulyo Nomor 35, Surabaya, Kamis (7/10). Bahkan, dalam verifikasi lapangan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Suharto Wardoyo ikut hadir mendampingi tim penilaian itu. Mereka juga tampak akrab ketika meninjau beberapa sisi sekolah yang terlihat hijau.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Suharto Wardoyo mengatakan, Sekolah Adiwiyata itu adalah sekolah yang telah melaksanakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan di Sekolah (GPBLHS). Keduabelas sekolah itu telah menerapkan Perilaku Ramah Lingkungan (PRLH) yang menyangkut enam aspek, yaitu kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase, pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon/tanaman, konservasi air, konservasi energi dan inovasi terkait PRLH lain.

”Nah, tahun ini Pemkot Surabaya mengusulkan 15 Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi (CSAP), dan yang dinyatakan lolos administrasi dan dokumentasi tim penilai Adiwiyata Jatim ada 12 sekolah. Jadi, alhamdulillah mereka sudah lolos tahap awal,” kata Suharto Wardoyo di sela-sela mendampingi tim penilai dari provinsi itu.

Ke-12 sekolah itu adalah SDN Asemrowo, SDN Banjarsugihan II, SDN Banjarsugihan V, SDN Ngagelrejo I, SDN Pagesangan, SDN Wonokusumo V, SMPN 2, SMPN 22, SMPN 40, SMPN 49, dan SMPN 54.

”Verifikasi lapangan dari tim penilai Adiwiyata Jatim sudah turun ke beberapa sekolah itu dan kali ini jadwalnya di SDN Ngagelrejo I,” ujar Suharto Wardoyo.

Menurut dia, sejak 2007 hingga saat ini, di Surabaya sudah ada sebanyak 288 sekolah Adiwiyata, yang terdiri atas 20 sekolah Adiwiyata Mandiri, 22 sekolah Adiwiyata Nasional, 24 sekolah Adiwiyata provinsi, dan 222 sekolah Adiwiyata Kota Surabaya. ”Tentu ini capaian yang luar biasa, semoga ke depan terus nambah,” harap Suharto Wardoyo.

Sementara itu, Tim Verifikator dari Pemprov Jatim Dyah Larasayu mengakui, Kota Surabaya itu termasuk yang luar biasa dalam Adiwiyata selama ini. Terbukti, ketika mengusulkan 15 sekolah, hanya 3 sekolah yang tidak lolos administrasi dan dokumentasi dan 12 sekolah lainnya dinyatakan lolos.

”Padahal, biasanya kabupaten/kota hanya lolos 40–50 persen, dan Surabaya terpantau jauh dari 50 persen itu, karena hanya 3 sekolah yang tidak lolos. Kalau dilihat dari dokumen yang disetorkan, memang dokumennya memenuhi persyaratan, sehingga tinggal kita cek lagi kondisi sesungguhnya di sekolah, apakah benar seperti yang digambarkan di dalam dokumen,” kata Dyah.

Dia menjelaskan, sejak sebulan lalu sudah keliling bersama tim lain mengunjungi 169 sekolah yang lolos administrasi dan dokumentasi. Sekolah-sekolah itu tersebar di berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur.

”Di tim itu ada berbagai profesi, sehingga saling melengkapi. Kita sepakat November sudah ada keputusan Gubernur Jatim tentang penghargaan Adiwiyata ini, sehingga bisa langsung diserahkan penghargaannya kepada pihak sekolah yang juara,” tutur Dyah.

(jwp)

Koordinator P2G tegaskan Pengumuman Seleksi PPPK, Khususnya Guru Honorer K2 akan Lolos Semua

Koordinator P2G tegaskan Pengumuman Seleksi PPPK, Khususnya Guru Honorer K2 akan Lolos Semua

Nusantara7.com – Setelah mengalami penundaan, dipastikan pengumuman hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk guru honorer berlangsung pada Jumat (8/10) besok. Hal ini pun tentunya akan menjadi hadiah bagi para guru honorer di tengah pandemi.

“Kami menunggu hasil pengumuman seleksi PPPK yang sudah beberapa kali diundur. Kabarnya akan diumumkan guru-guru yang lulus pada Jumat,” jelas Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim kepada wartawan dikutip, Kamis (7/10).

Untuk diketahui, penundaan ini juga didasari oleh pertimbangan dalam mengakomodir aspirasi berbagai pihak untuk memberikan keadilan kepada para guru honorer, seperti afirmasi nila. Khususnya guru honorer yang mengabdi lama.

“Pemerintah betul-betul memperlihatkan keberpihakannya kepada para guru khususnya guru honorer yang tengah mengikuti seleksi PPPK. Kami harapkan afirmasi tambahan terhadap guru-guru honorer berdasarkan lama mengabdi mereka,” tutur dia.

Adapun, diperkirakan angka guru yang lolos PPPK pun akan bertambah, di mana sebelumnya diumumkan ada 97 ribu yang dipastikan lolos. Pasalnya, Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) PPPK juga menurunkan passing grade, sehingga jumlah guru honorer yang lulus PPPK ini tentu meningkat.

“Khususnya guru-guru honorer K2 yang sudah mengabdi sejak 2005 diluluskan semua toh mereka sudah seleksi, jumlahnya sebenarnya tidak terlalu banyak. Dari BKN jumlahnya 121.954,” tutur Satriwan.

“Kami meminta negara memberi kado hadiah istimewa kepada guru honorer khususnya guru honorer K2, peserta seleksi K2 diloloskan semuanya,” tandasnya.

(jwp)

Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Salurkan 3,6 Juta Bantuan Paket Data Internet untuk PJJ

Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Salurkan 3,6 Juta Bantuan Paket Data Internet untuk PJJ

Nusantara7.com – Pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih diberlakukan meski pemerintah sudah mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM). Kementerian Agama (Kemenag) pun kembali menyalurkan bantuan paket data internet untuk mendukung PJJ.

Bantuan paket data internet tersebut berasal dari Ditjen Pendidikan Islam Kemenag. Karena itu, penerimanya khusus yang ada di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam Kemenag saja. Total ada 3,6 juta nomor atau penerima yang mendapatkan suntikan bantuan kuota internet pada penyaluran gelombang ketiga ini.

Merujuk penyaluran di gelombang kedua, setiap jenjang pendidikan mendapatkan besaran kuota berbeda-beda. Jenjang raudhatul athfal (RA/PAUD) menerima sebesar 7 GB. Kemudian, siswa MI, MTs, dan MA sebesar 10 GB. Sedangkan bagi guru ditetapkan 12 GB. Untuk mahasiswa dan dosen ditetapkan sebesar 15 GB. Kuota itu aktif 30 hari sejak diinjeksikan ke nomor sasaran.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, bantuan paket data internet itu bagian dari upaya pemerintah mendukung pelaksanaan PJJ selama pandemi. ’’Alhamdulillah, untuk tahap ketiga ini telah disalurkan 3,6 juta bantuan paket data internet ke lembaga pendidikan binaan Kemenag,’’ katanya kemarin.

Pemberian paket data internet, terang Yaqut, juga bertujuan untuk memastikan pemenuhan hak peserta didik mendapatkan pelayanan pendidikan selama pandemi Covid-19. Jumlah penerima bantuan paket data internet Kemenag untuk tahap ketiga ini lebih sedikit daripada tahap kedua yang mencapai 4,6 juta sasaran. Sebelumnya penerima bantuan kuota internet Kemenag tahap pertama ditetapkan sebanyak 3,8 juta penerima.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, pandemi Covid-19 membuat pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran makin besar. ’’Namun, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran pendidik atau guru,’’ tuturnya.

(jwp)

Direktur Pembinaan SMA Kemendikbudristek Sebut Pendidikan Karakter Tak Hanya di Sekolah

Direktur Pembinaan SMA Kemendikbudristek Sebut Pendidikan Karakter Tak Hanya di Sekolah

Nusantara7.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menekankan pendidikan karakter masih terus digencarkan saat ini. Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Kemendikbudristek Suhartono Arham mengatakan, pembentukan karakter peserta didik tidak hanya di sekolah.

Suhartono mengatakan, perwujudan pendidikan karakter tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) 20/2018. ’’Di mana pembentukan karakter dapat dibentuk tidak hanya berasal dari lingkungan sekolah saja,’’ katanya dalam lomba menggambar bertajuk Colour4Life yang digelar Faber-Castell pada Kamis (7/10).

Dia mengatakan, perlombaan menggambar seperti ini merupakan salah satu upaya membentuk karakter siswa di luar lingkungan sekolah. Suhartono mengatakan, seni juga menjadi salah satu cara untuk membentuk pendidikan karakter seseorang.

’’Karena seni adalah perwujudan dari cipta, rasa, karya, dan semangat kreatifitas dari nilai-nilai humanistik,’’ jelasnya. Selain itu seni juga menjadi jembatan penghubung keragaman suku bangsa, ras, agama, budaya, serta bahasa. Dia berharap ajang perlombaan seni menggambar seperti ini menjadi bagian dari pelestarian budaya bangsa Indonesia.

Sementara itu pegiat sosial dan pendidikan Jovial Da Lopez menilai seni gambar harus memiliki tujuan. Sama seperti yang dilakukan pada seni peran. Menurut dia melalui karya seni, seseorang bisa menggambarkan dan menyatakan pesan dan semangat positif. ’’Kecintaan atas Indonesia juga dapat disampaikan dalam banyak bentuk. Dan anak muda harus menjadi pembawa pesan itu,’’ tuturnya.

Dua pelajar dari Jawa Timur menjadi pemenang tingkat nasional lomba menggambar itu. keduanya adalah Sagita Effendi dari Tuban. Dia membawakan karya berjudul Bumi Ronggolawe. Kemudian M. Rusyid Afandi dari Madura dengan karya berjudul Madura Costume Creation. Product Manager Faber-Castell International Indonesia Vincentia Novianty mengatakan tidak kurang ada 1.216 peserta mengikuti lomba itu.

(jwp)

Nadiem Makarim Rancang Insentif untuk Guru di Daerah 3T (Terdepan, Terkecil, Tertinggal)

Nadiem Makarim Rancang Insentif untuk Guru di Daerah 3T (Terdepan, Terkecil, Tertinggal)

Nusantara7.com – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) merancang insentif untuk guru yang ditempatkan di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T) agar mereka lebih semangat mengajar.

“Itu yang sedang kami coba rancang apa saja insentif yang bisa dilakukan agar guru jauh lebih semangat,” kata Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim di sela meninjau pembelajaran tatap muka (PTM) di SD Negeri Dasan Baru, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (7/10).

Pria yang akrab disapa Mas Menteri itu mengatakan salah satu yang dilakukan untuk memotivasi semangat guru daerah 3T adalah memberikan tunjangan daerah khusus. Itu adalah salah satu program yang terus berjalan.

“Itu tunjangan yang signifikan untuk daerah-daerah khusus, tapi kita akan melihat ke depannya apalagi yang bisa kita lakukan agar guru-guru dan kepala sekolah mau pindah ke daerah-daerah yang membutuhkan guru,” ujarnya.

Selain merancang insentif, kata Mas Menteri, pihaknya juga membuka formasi guru penempatan daerah 3T. Menurut dia, ada perbedaan jumlah orang yang mau mengajar dengan jumlah kebutuhan guru di daerah 3T. “Kita tidak bisa memaksa guru mau lokasi di mana, tapi ada perbedaan jumlah orang yang mau di situ dengan jumlah kebutuhan,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB Aidy Furqan juga mengakui masih kekurangan guru SMA dan SMK di daerah 3T. Untuk itu, pihaknya akan menyebar para guru P3K secara merata ke daerah-daerah terpencil yang masih kekurangan.

“Itu tunjangan yang signifikan untuk daerah-daerah khusus, tapi kita akan melihat ke depannya apalagi yang bisa kita lakukan agar guru-guru dan kepala sekolah mau pindah ke daerah-daerah yang membutuhkan guru,” ujarnya.

Selain merancang insentif, kata Mas Menteri, pihaknya juga membuka formasi guru penempatan daerah 3T. Menurut dia, ada perbedaan jumlah orang yang mau mengajar dengan jumlah kebutuhan guru di daerah 3T. “Kita tidak bisa memaksa guru mau lokasi di mana, tapi ada perbedaan jumlah orang yang mau di situ dengan jumlah kebutuhan,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB Aidy Furqan juga mengakui masih kekurangan guru SMA dan SMK di daerah 3T. Untuk itu, pihaknya akan menyebar para guru P3K secara merata ke daerah-daerah terpencil yang masih kekurangan.

(jwp)

KEMENDIKBUD Hilmar Farid: Batik Perlu Dimasukkan dalam Pelajaran Sekolah

KEMENDIKBUD Hilmar Farid: Batik Perlu Dimasukkan dalam Pelajaran Sekolah

nusantara7.com, JAKARTA – Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi Hilmar Farid mengatakan budaya mengenai kain batik perlu dimasukkan dalam pelajaran yang didapatkan anak di sekolah.

“Yang masih kurang itu sebenarnya pemahaman mengenai arti dan makna simbol-simbol dalam corak batik. Kalau ini bisa diajarkan kembali di sekolah dan kepada masyarakat umum, itu akan menghidupkan kembali tradisi-tradisi yang sangat baik,” kata Hilmar, Jumat (1/10).

Meskipun banyak edukasi mengenai batik dari media, lanjutnya, akan lebih sistematis bila batik menjadi bagian dari pelajaran yang diberikan di sekolah, setidaknya untuk daerah batik tersebut. Ini perlu dilakukan agar anak-anak di daerah itu mengenali lambang dan makna dari batik yang menjadi khas daerahnya.

Bila batik diterapkan dalam pelajaran yang ada di sekolah, batik akan menjadi sebuah informasi umum yang dapat digunakan oleh seluruh masyarakat dalam setiap kesempatan yang berbeda sesuai dengan makna dibaliknya.

“Jadi, ada daerah-daerah dengan motif tertentu yang punya lambang-lambang tertentu, setidaknya anak-anak di wilayah tersebut tahu. Ini menjadi pengetahuan yang umum, misalnya seperti batik apa yang bisa digunakan untuk pernikahan dan macam-macam,” ucap dia.

Lebih lanjut, Hilmar mengatakan ada beberapa batik yang dibuat dengan corak tertentu, yang memiliki makna di dalamnya. Hal itu akan menjadi menarik, apabila semua orang dapat mengenakan batik sesuai dengan makna dari simbol-simbol yang ada pada corak batik tersebut.

Ia mencontohkan masyarakat tidak bisa menggunakan batik slobong saat hadir di sebuah pernikahan, karena motif batik tersebut hanya dapat digunakan saat sedang berduka cita. Atau sebaliknya, masyarakat tidak bisa hadir ke pemakaman dengan menggunakan batik trutum atau sidoluhur yang melambangkan kebahagiaan.

Hilmar mengatakan dengan memahami dan menggunakan batik, masyarakat dapat mengkomunikasikan perasaan serta menyampaikan tujuan mereka kepada orang lain melalui warisan budaya yang tak ternilai seninya.

“Jadi hal-hal seperti ini kalau dipelajari dan dipahami akan menarik. Orang bisa menyampaikan, mengkomunikasikan mereka dalam keadaan berduka, dalam keadaan senang dan sebagainya,” tuturnya. (rdr)

Sandiaga Uno Hadiri Wisuda Daring Universitas Mercu Buana di kanal Youtube Mercu TV

Sandiaga Uno Hadiri Wisuda Daring Universitas Mercu Buana di kanal Youtube Mercu TV

Nusantara7.com Pandemi Covid 19 yang sudah berjalan sekitar dua tahun di Indonesia membuat berbagai sektor kehidupan sosial dan ekonomi harus beradaptasi dengan pola kehidupan baru yang serbavirtual.

Hal ini juga turut dirasakan oleh ribuan wisudawan/wisudawati Universitas Mercu Buana (UMB) yang terpaksa menjalani proses wisuda secara daring. Rabu (29/9) Universitas Mercu Buana, hari Rabu (29/9) menggelar acara Wisuda Diploma XLIX, Wisuda Sarjana LIII, Wisuda Magister XL dan Wisuda Doktor II yang mengambil tema “Menghadapi Perubahan Era Dirupsi dengan Tetap Produksi, Inovatif dan Kreatif”. Proses wisuda ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube Mercu TV dan dihadiri oleh Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Dalam sambutannya Sandi berpesan agar para wisudawan/wisudawati dapat memanfaatkan situasi krisis akibat Pandemi Covid 19 menjadi momentum untuk bangkit dan beradaptasi. “Tahun 2021 harus menjadi tahun kolaborasi untuk pemulihan global. Mari kita Bersama-sama manfaatkan momentum tahun internasional ekonomi kreatif ini dengan mengapresiasi kreativitas, inovasi dan kolaborasi untuk tujuan pembangunan berkelanjutan untuk mencapai 2030,” pesan Sandi. Senada dengan Sandi, Rektor UMB Prof. Dr. Ngadino Surip, MS, juga berpesan kepada para wisudawan/wisudawati harus mampu keluar menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan akibat kemajuan Revolusi 4.0, agar kita terus relevan dengan perkembangan zaman. “Oleh karena itu untuk menjadi tetap relevan di Era Disrupsi ini Kita semua, terutama para Wisudawan dan Wisudawati, harus terus berinovasi. Harus terus produktif. Gunakan nalar dan imajinasi untuk berinovasi dan berproduksi, karena itulah kunci dalam mengarungi era yang, sekali lagi, membuat mereka yang masih terbelenggu dengan cara-cara lama akan tersingkir,” pesannya.

Wisuda Virtual Universitas Mercu Buana kali ini diikuti oleh 2518 berbagai program studi. Bayu Woto Putra dari Program Studi Ilmu Komunikasi menjadi mahasiswa berprestasi pada tingkat universitas dengan skor 90.63 dan IPK 3.89.

(jwp)