Bintang Pos, Surabaya- Manajemen Persebaya yang turun di kompetisi Indonesian Premier League (IPL), ogah banyak berkomentar terkait hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, Minggu (17/3/2013) di Hotel Borobudur, Jakarta.
Salah satu poin yang disepakati dalam Kongres adalah tentang konsep penyatuan liga yang akan dimulai 2014 mendatang. Musim depan, dipastikan bahwa kompetisi tertinggi di tanah air bakal dihuni oleh 22 klub dimana PT Liga Indonesia dipastikan menjadi operator liga.
Ke-22 peserta liga musim depan berasal dari 18 klub Indonesia Super League (ISL) dan empat besar klasemen akhir Indonesian Premier League (IPL). Menurut CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, khusus untuk klub yang mengalami dualisme, akan dilakukan kebijakan khusus.
“Bila ada klub-klub dualisme menempati posisi 4 besar, maka akan diambil peringkat di bawahnya. Kalau untuk siapa saja klub-klub yang terlibat dualisme, itu tergantung keputusan federasi,” jelas Joko. Nah, Persebaya sendiri terpecah menjadi dua. Ada yang turun di IPL dan ada yang main di Divisi Utama.
Terkait hasil KLB PSSI tentang penyatuan liga, CEO Persebaya, Gede Widiade tak mau banyak komentar. “Untuk Persebaya, saya belum dapat berkomentar,” kata Gede kepada beritajatim.com.
Secara keseluruhan, sambung bos klub Divisi Utama, Rheza-Mojokerto Putra ini, memang untuk menuju kebaikan, harus ada salah satu yang mengalah. “Prinsip untuk kebaikan bersama, harus ada yang mengalah dan menghormati keputusan yang diambil demi kepentingan yang lebih besar,” beber Arek Wonokromo ini. (brjt-kba)