Bintang Pos, Surabaya – Metode belajar menyenangkan bagi anak-anak sangat dibutuhkan agar mereka dapat menyerap materi dengan mudah. Gambar-gambar dan alat peraga yang interaktif menjadi salah satu media terbaik yang dapat digunakan para guru bagi siswa yang masih anak-anak.
Untuk itu, dosen Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggelar pengabdian masyarakat bertajuk Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) bagi Masyarakat (IbM). Kali ini, guru SDN Muhammadiyah 4 Pucang menjadi sasaran kegiatan tersebut.
Selama hampir satu pekan, para guru tersebut belajar membuat animasi multimedia pembelajaran secara intensif. Anggota tim dosen IbM Henning Titi Ciptaningtyas menyatakan, pelatihan itu sangat dibutuhkan para guru dalam menunjang pembelajaran siswa mereka.
”Ini adalah hibah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk dosen. Kami menyadari, siswa SD sangat membutuhkan animasi. Jadi, jika para guru menguasai animasi, maka siswa dapat berimajinasi dengan lebih baik, yang sekaligus menghindari kejenuhan siswa dalam belajar,” tutur Henning, Sabtu (8/6/2013).
Bersama dua dosen lainnya, yakni Diana Purwitasari dan Umi Laili Yuhana, Henning melatih 25 orang guru selama empat jam setiap hari. Bahkan, tim dosen ini biasa dibantu oleh dua mahasiswa Jurusan Teknik Informatika.
”Para guru bersemangat sekali, meskipun punya banyak kesibukan. Kalau diberi PR mau dikerjakan. Apalagi ketika membuat animasi berupa jantung yang berdetak ataupun aliran darah di dalam tubuh. Mereka juga belajar mengenai pembuatan mind map materi pelajaran dan animasinya,” ungkapnya.
Para guru yang mengikuti pelatihan tersebut memang telah dipilih secara khusus oleh sekolah. Mereka adalah guru dengan kemampuan menengah dalam aplikasi komputer.
Ketua Penelitian dan Pengembangan (Litbang) SDN Muhammadiyah 4 Pucang Mulyana menyebut, awalnya hanya 10 guru yang terdaftar. ”Namun dengan fasilitas yang memadai, juga antusias para guru, pihak sekolah dan Teknik Informatika sepakat menambah kuota hingga seperempat dari jumlah guru,” tutur Mulyana.
Dia menambahkan, SDN Muhammadiyah 4 Pucang sedang menuju sekolah berbasis informasi dan teknologi. Sehingga, dia mengaku pihak sekolah sangat siap dalam melakukan kerja sama dengan IT, termasuk untuk mengadakan penelitian di sekolah.
”Kerjasama semacam ini sangat membantu. Sedikit-sedikit kami meniru ITS dalam bidang teknologi,” guraunya. (okz)