Sidoarjo – Aksi mogok yang dilakukan ratusan buruh PT Interbat Jalan Raya Buduran akibat skorsing secara sepihak, mengundang keprihatinan Komisi D DPRD Sidoarjo Jumat (4/10/2013).Komisi D itu mendatangi para buruh yang tergabung dalam Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), dan mencoba menjembatani permasalahan yang terjadi antara FSPMI PUK PT Interbat dengan manajemen PT Interbat.
Karena kedua belah pihak sejak hari senin lalu, sampai hari ini (jum’at. Red) masih belum menemukan titik temu (deadlock).
Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Machmud beserta anggotanya meminta kepada manajemen PT Interbat untuk mencabut skorsing terhadap anggota FSPMI yang berjumlah 165 orang dan jangan sampai terjadi pemecatan atau PHK.
“Kami dari Komisi D sudah bertemu dengan perwakilan manajemen PT Interbat, dari pertemuan itu kami meminta manajemen untuk mencabut skorsing itu. Kami juga berharap teman-teman buruh berjanji untuk mengikuti aturan yang ada di PT. Interbat,” terang Machmud.
Lanjut politisi PAN itu, siang ini akan ada pertemuan antara perwakilan manajemen PT Interbat dengan perwakilan buruh yang difasilitasi oleh Dinsosnaker.
Dengan hasil pertemuan dewan dengan pihak managemen, buruh keberatan dengan mediasi yang mengarahkan buruh rapat dengan manajemen yang difasilitasi Dinsosnaker.
Karena menurut buruh Dinsosnaker tidak bisa diharapkan, keinginan buruh sebenarnya masalah ini langsung diselesaikan di gedung Dewan. “Buruh ingin masalah ini bisa selesai di Dewan,” harap Hardyan perwakilan buruh.
Rencananya setelah dari kantor Dinsosnaker, para buruh mendatangi gedung dewan untuk meminta didampingi dalam menyelesaikan konflik yang dialaminya.bjt