Bintang Pos, Chicago – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Senin (Selasa pagi WIB), karena bank investasi Citigroup dan Morgan Stanley tetap pesimis tentang masa depan logam mulia tersebut.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember berkurang 5,5 dolar AS, atau 0,41 persen, menjadi menetap di 1.327 dolar AS per ounce.
Citigroup mengatakan dalam sebuah laporan riset terbarunya pada Senin bahwa dukungan yang ditawarkan oleh keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan kebijakan stimulusnya kepada emas hanya bersifat sementara dan arah penurunan emas tidak berubah.
Citigroup memprediksi harga emas akan berada di bawah 1.250 dolar AS per ounce pada 2014.
Morgan Stanley pada Senin memberikan pandangan yang sama dan memperkirakan harga emas berkisar pada 1.200 sampai 1.350 dolar AS per ounce pada 2014 sebelum menuju lebih rendah.
Goldman Sachs pada Jumat lalu (20/9) bahkan meramalkan bahwa harga emas akan jatuh di bawah 1.000 dolar AS pada 2014.
Penurunan kepemilikan emas oleh SPDR Gold Trust dari 912.00 metrik ton menjadi 910.19 metrik ton pada Jumat (20/9), juga menekan harga emas.
Namun demikian, emas memperoleh beberapa dukungan pada Senin dari angka pendahuluan aktivitas manufaktur China yang dirilis HSBC, yang melonjak ke tertinggi enam bulan 51,2 pada September. China adalah salah satu konsumen emas terbesar di dunia.
Meskipun pembuat kebijakan moneter AS membuat keputusan tak terduga untuk mempertahankan kebijakan stimulusnya pada Rabu lalu (18/9), banyak analis pasar berpendapat bahwa masih mungkin bagi AS untuk mengurangi pembelian obligasinya pada Oktober atau sebelum akhir tahun ini.
Investor sedang menunggu data produk domestik bruto (PDB) AS yang dijadwalkan akan dirilis akhir pekan ini untuk petunjuk lebih lanjut.
Perak untuk pengiriman Desember kehilangan 7,0 sen, atau 0,32 persen, menjadi ditutup pada 21,857 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 6,7 dolar AS, atau 0,47 persen, menjadi ditutup pada 1.425,9 dolar AS per ounce. (ant)