Jakarta – Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan diperlukan iklim politik yang kondusif bagi munculnya suatu kepemimpinan baru di Indonesia.“Menurut saya, kita memang harus menciptakan suatu iklim politik yang kondusif bagi munculnya kepemimpinan baru, khususnya terkait dengan Pemilu 2014. Saya melihat muncul tokoh-tokoh muda dalam pemilu legislatif, dan hal sama diharapkan muncul di pemilihan presiden,” kata Akbar di Jakarta, Kamis.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam Diskusi Dialektika Demokrasi bertema “Saatnya Regenerasi Kepemimpinan Bangsa” di Gedung Nusantara III MPR/DPR/DPD.
Akbar menjelaskan yang dimaksud dengan iklim politik yang kondusif itu adalah suatu iklim politik yang bersifat terbuka dan lebih demokratis.
“Suatu keadaan kondusif yang memberikan kesempatan terjadinya persaingan di antara mereka-mereka yang terpanggil untuk menduduki jabatan pemimpin agar dapat berkompetisi secara sehat dan adil,” jelasnya.
Oleh karena itu, kata dia, kunci untuk memunculkan kepemimpinan baru di Indonesia adalah dengan membuat mekanisme terbuka supaya orang-orang yang terpanggil untuk menduduki jabatan puncak dalam kehidupan bernegara mendapat peluang untuk turut serta dalam kontes Pilpres.
Selanjutnya, ia mendukung gagasan munculnya calon-calon presiden perorangan atau independen, sebagaimana yang terjadi dalam pemilihan kepala daerah.
“Seperti kita tahu, dalam pemilihan gubernur dan bupati sudah ada calon-calon perorangan maka saya kira cukup beralasan agar ke depan dimungkinkan munculnya capres perorangan atau independen,” ujarnya.
Namun, Akbar juga mengatakan bila hal itu dimungkinkan tentu pemerintah harus melakukan amendemen terhadap UUD 1945.
“Karena dalam konstitusi kita ada kententuan bahwa penetapan calon presiden dan calon wakil presiden itu diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia mengatakan diperlukan keinginan yang kuat dari semua pihak bagi munculnya kepemimpinan baru.
“Masing-masing partai harus membuka kesempatan bagi siapa saja yang merasa terpanggil untuk menjadi pemimpin,” kata Akbar. atn