Bintang Pos, Surabaya – Pengurus DPD Partai Golkar Kota Surabaya mulai mempersiapkan pemenangan Pemilu 2014 dengan mendatangi kampung-kampung di Kota Pahlawan.
“Hampir setiap hari, saya mengisi kesibukannya dengan mendatangi kampung ke kampung,” kata Ketua DPD Partai Golkar Surabaya Adies Kadir di sela-sela kegiatan fogging di Kelurahan Sawahan, Surabaya, Minggu.
Ia mengatakan pada Minggu ini pihaknya mengikuti senam bersama para lansia (lanjut usia) di Sambikerep dan Lakarsantri. Selain itu, dilanjutkan dengan mengikuti kegiatan fogging di Kedung Anyar dan lomba menulis cerpen di Krembangan PPI.
Sebagai anggota DPRD Surabaya, Adies mengaku bersalah dengan tidak adanya kegiatan di dewan pascaturunnya SK Gubernur Jatim tentang pemberhentian antarwaktu (PAW) Ketua DPRD Surabaya Wishnu Wardhana.
“Dari pada menganggur di dewan, saya pilih ikut fogging saja dengan masyarakat Karena memang sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Mending seperti ini, turun ke masyarakat dan berbuat langsung,” kata Adies yang juga caleg nomer urut 5 DPR RI Jatim I Surabaya-Sidoarjo.
Setelah turun ke lapangan, Adies mengaku banyak menemukan persoalan baru yang dihadapi masyarakat, terutama menyangkut kebijakan Pemkot Surabaya.
“Kawasan ini memang, sudah lama menjadi kawasan binaan saya. Setiap kami turun, selalu saja ada sesuatu yang baru yang mestinya bisa dipikirkan oleh wakil rakyat, seperti kita. Dan itu nantinya yang akan kami bahas,” katanya.
Persoalan baru itu seperti yang ada di Kelurahan Sawahan, dimana merupakan kelurahan tertinggi yang anak-anaknya terserang wabah DB (demam berdarah). Setelah dilakukan fogging, Adies meminta warga bekerja sama untuk tetap waspada agar bisa meminimalisir
wabah tersebut.
Selain fogging, Adies juga bertatap muka langsung dengan warga, pengurus RT dan RW. XII, juga pengurus pengurus tingkat kelurahan di Partai Golkar setempat. Adies juga memberikan kesempatan warga bilamana ada kebutuhan kampung yang belum teratasi, segerta diusulkan lewat program Jasmas (jaring aspirasi masyarakat).
Tokoh masyarakat setempat, Didik Permadi yang turun langsung ke lapangan mengakui jika DB di wilayahnya memiliki grade tertinggi. “Dalam satu bulan terakhir ini, ada 9 anak yang terserang DB. Mudah-mudahan, dengan di fogging ini bisa mengurangi wabah,” ujar Didik. (ant-pgh)