Jakarta – Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, jadi salah satu penyumbang medali emas untuk Indonesia pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Hasil ini melampaui target yang dibebankan kepada mereka yaitu perunggu.
“Kami tidak kepikiran bisa meraih emas Asian Games. Ya, ini bonuslah. Dari awal kami tidak janji untuk terus menang. Kami hanya ingin tampil sebaik mungkin di lapangan. Puji Tuhan, kami sukses meraih emas untuk Indonesia,” kata Greysia saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Selasa (30/9/2014) malam.
Greysia/Nitya meraih emas setelah mengalahkan unggulan pertama asal Jepang, Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo, 21-15, 21-9, Sabtu (27/9/2014).
Keberhasilan ini tidak lepas dari peran pelatih mereka, Eng Hian. Pelatih berusia 37 tahun tersebut telah menyusun persiapan matang sebelum anak asuhnya berlaga di Asian Games 2014.
“Untuk menunjukkan hasil ini butuh waktu lama. Khusus Greysia dan Nitya, mereka menyerap ilmunya lebih cepat, karena dari sisi usia, pengalaman, dan feel-nya lebih dapat dibanding yang muda-muda,” kata Eng Hian.
Eng Hian berharap, anak didiknya tersebut bisa meraih prestasi-prestasi selanjutnya. “Mudah-mudahan ke depannya saya tetap bisa memberikan yang terbaik untuk bulu tangkis Indonesia. Terutama untuk lebih meningkatkan hasil pemain-pemain lain,” tambah Eng.
Pada Asian Games 2014, cabang bulu tangkis sukses meraih empat medali terdiri dari dua emas, satu perak, dan satu perunggu. Pencapaian ini lebih baik dibandingkan Asian Games empat tahun lalu di Guangzhou, di mana tim bulu tangkis Indonesia hanya meraih satu emas dan tiga perunggu. kmp