Bintang Pos, Surabaya – Tokoh ulama Jawa Timur KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) menilai proses tahapan Pilgub Jatim berbelit dan penuh nuansa intervensi politik untuk menggagalkan pencalonan pasangan Khofifah Indar Parawansah-Herman Suryadi Sumawiredja.
Intervensi itu, kata Gus Sholah, masuk melalui polemik dukungan ganda partai nonparlemen, yakni Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) dan Partai Kedaulatan (PK).
“Waktu penetapan pasangan calon sengaja diulur dengan melempar masalah polemik dukungan ini ke KPU Pusat,” kata adik kandung Gus Dur ini, Kamis (11/7/2013).
Gus Sholah tidak menyebut siapa pihak yang sengaja melakukan intervensi politik tersebut. “Yang jelas, ada pihak yang tidak senang melihat kekompakan tim Khofifah-Herman serta partai PKB di daerah untuk memenangkan pasangan cagub-cawagub Khofifah-Herman,” tambahnya.
Karena itu, pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang ini meminta kepada elemen masyarakat pencinta demokrasi di Jatim, untuk bersama-sama memantau proses Pilgub demi tegaknya demokrasi dalam suksesi pemilihan kepala dan wakil kepala daerah. Dia juga minta KPU Jatim berani berbuat jujur dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan.
“Saya khawatir akan terjadi gejolak di akar rumput jika sampai KPU memutuskan secara sewenang-wenang,” terangnya.
Pleno komisioner KPU Jatim dalam menentukan pasangan cagub-cawagub Jatim sudah dimulai sejak 8 Juli lalu, hingga 14 Juli nanti. KPU Jatim sempat berkonsultasi kepada KPU pusat. Namun, akhirnya kebijakan dikembalikan ke KPU Jatim.
PPNUI dan PK diketahui memberikan dukungan ganda. Selain kepada Khofifah-Herman, juga kepada pasangan petahana Soekarwo-Saifullah Yusuf. Bagi pasangan Khofifah-Herman, dukungan itu sangat penting sebagai syarat wajib dukungan partai minimal 15 persen.(kom)