Bintang Pos, Surabaya – DPC Partai Hanura Kota Surabaya mulai melakukan pemetaan terhadap permasalahan yang dihadapi warga Surabaya hingga pertengahan tahun ini guna mencari solusi yang akan ditawarkan ke pemerintah setempat.
Tim Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC Partai Hanura Surabaya Agus Santoso, Senin, mengatakan, pihaknya sudah bergerak cepat dalam merangkul seluruh komunitas-komunitas masyarakat dengan melakukan berbagai pendekatan.
“Hampir setiap hari kader-kader maupun caleg Hanura bertemu dengan masyarakat untuk mendengarkan aspirasi atau keluhan-keluhan mereka terakit berbagai persoalan, serta memberi solusi terbaik terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi warga Surabaya saat ini,” ujar mantan Ketua Badan Kehormatan DPRD Surabaya ini.
Menurut Agus, tim Bapilu DPC Hanura Surabaya banyak menerima laporan maupun keluhan dari masyarakat, terkait belum terpasangnya penerangan jalan umum (PJU) di daerahnya. “Kami berusaha untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat tersebut dengan Pemkot Surabaya melalui proses yang benar,” katanya.
Kedua, lanjut dia, adalah masalah simpang siurnya data penerimaan siswa TK, SD, SMP dan SMK, Tim Hanura sudah membantu untuk difasilitasi ke Dinas Pendidikan Kota Surabaya dengan jalan yang benar. Semua ini sudah dilakukan di Kecamatan Mulyorejo/Kalijudan, Gersikan dan lain-lain.
Lebih dari itu, lanjut dia, dalam waktu dekat Tim Bapilu juga akan turun ke pasar-pasar terkait tingginya harga sembako seperti beras, minyak, daging, serta sayur mayur yang ada di pasar. Menurut dia, Tim Bapilu Hanura secepatnya mencari tahui penyebab melambungnya harga-harga tersebut, dan secepatnya mencarikan solusi agar tidak mencekik masyarakat pascakenaikan BBM.
“Dengan peduli terhadap masyarakat, otomatis Partai Hanura benar-benar menjadi partai yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Surabaya khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya, agar segera melakukan perubahan-perubahan yang saat ini cenderung dimainkan oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan membela rakyat,” ujarnya.
Agus Santoso mengatakan sekarang ini banyak hama korupsi yang gentayangan di Negeri ini dengan mengatasnamakan membela kepentingan rakyat, tapi malah uang rakyat yang digerogoti terus. “Karena itu dipertanyaan, dikemanakan selama ini hati nurani para petinggi Negeri ini yang sering mengaku membela kepentingan rakyat,” katanya. (ant)