Bintang Pos, Sumenep – Kegiatan pencanangan bulan bhakti gotong royong masyarakat (BBGRM) X dan hari kesatuan gerak (HKG) PKK ke 41 Kabupaten Sumenep, Selasa (30/04/13) dipusatkan di lapangan Kalianget belakang PT Garam.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep, Nurfitriana Busyro Karim, menjelaskan, dalam momentum
Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Ke-10 dan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-41 tahun 2013, satu hal yang penting untuk diingingatkan kembali adalah gerakan gotong royong. Dengan gotong royong, maka akan tercipta sebuah kebersamaan yang saling membutuhkan.
“Kita harus bersama-sama membangun dan menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesamaan harkat, sehingga terwujud rasa saling memiliki. Dan PKK juga harus mengambil peran dalam gerakan kebersamaan tersebut,” katanya.
Ia mengakui jika tantangan PKK di masa mendatang akan semakin berat. Karena itu, Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep berupaya melewati tantangan tersebut. Diantaranya dengan melakukan berbagai kegiatan sosial, berupa pemberian bantuan sembako bagi pasukan kuning, anak yatim, kaum dhuafa dan balita cacat. Selain itu juga pembinaan kadarkum dengan sasaran para remaja dan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan se Kabupaten Sumenep.
“Kami sosialisasikan UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, pendampingan korban traficking bekerjasama dengan badan pemberdayaan masyarakat, perempuan dan keluarga berencana kabupaten Sumenep. Kegiatan-kegiatan yang kami lakukan itu semata untuk menciptakan martabat Sumenep semakin tinggi. Kami, Tim Penggerak PKK, selalu siap berperan aktif dalam pelaksanaan program pemerintah,” ujarnya.
Nurfitriana memaparkan, Tim Penggerak PKK Sumenep juga telah melaksanakan pendidikan keaksaraan fungsional (KF) dan keaksaraan usaha mandiri (KUM), kemudian pemberian bantuan kepada kelompok usaha peningkatan dan pendapatan keluarga (UP2K) PKK, serta pendataan kelompok dasa wisma yang produktif.
“Selain itu, dukungan terhadap pemerintah juga kami lakukan dalam bentuk penyaluran dan pemberian makanan tambahan (PMT), pemulihan bagi balita gizi buruk dan bawah garis merah (BGM). Itu sebagai salah satu upaya mencegah peningkatan kematian bayi dan balita akibat kekurangan gizi,” terangnya.
Nurfitria menamabahkan, untuk mensukseskan gerakan 10 ribu taman posyandu yang merupakan program Provinsi Jawa Timur, pihaknya telah membentuk Taman Posyandu. “Jadi di setiap desa minimal ada satu taman posyandu dengan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara Bupati Sumenep, A. Busro Karim menyatakan, PKK perlu melakukan penguatan struktur, di tingkat kecamatan maupun desa. Karena itu, Tim Penggerak PKK akan mengawali turun ke kecamatan saat pelantikan Tim Penggerak PKK Kecamatan. Setelah itu akan dilanjutkan turba ke desa-desa. “Kita boleh berpikir tentang penyelenggaraan seminar-seminar di Kabupaten, tapi jangan lupa, masih banyak kader PKK di desa yang menunggu sentuhan dari Tim kabupaten,” ingatnya.
Busyro memaparkan, selama tiga tahun ini, sudah cukup banyak program yang berhasil, seperti penurunan angka kemiskinan. Pada tahun tahun 2008, angka kemiskinan di kabupaten Sumenep sebesar 29,46 persen. Namun di akhir tahun 2012, angka kemiskinan turun menjadi 23,10 persen.
“Demikian juga dengan pemberantasan buta aksara. Pada tahun 2011-2012, kita berhasil menurunkan angka buta aksara 10, 4 persen. Ini prestasi besar yang harus diapresiasi. Semuanya juga tidak lepas dari dukungan Tim Penggerak PKK,” ungkapnya.
Busyro juga mengingatkan agar seluruh aparat Pemerintah melakukan peningkatan pelayanan pada masyarakat. “Termasuk acara saat ini kan untuk pendekatan pelayanan pada masyarakat. Ada pasar murah sembako. Ada pelayanan e-KTP, Samsat, dan SIM keliling. Ini sebagai upaya mmberikan kemudahan pelayanan untuk masyarakat. Kami akan rutin lakukan kegiatan semacam ini tiap 3 bulan sekali, keliling kecamatan,” pungkasnya. (brj-kba)
m of Form